Jalan Rusak Ganggu Pelayanan Transjakarta Koridor 13
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Kerusakan jalan masih terlihat di jalur bus transjakarta Koridor 13, mulai dari arah halte Puri Beta 2, Jalan Puri Beta Selatan Raya, Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, menuju halte Puri Beta 1, Larangan Utara hingga Kebayoran Lama. Jalur ini tersambung dengan Jalan HOS Cokroaminoto.
Jalan rusak juga terjadi dari halte Puri Beta 2 menuju halte Central Business District (CBD) Ciledug, Jalan HOS Cokroaminoto, Karang Timur.
Sejauh pengamatan, jalan selepas halte Puri Beta 2 menuju Jalan HOS Cokroaminoto dan halte Puri Beta 1 (arah menuju Kebayoran Lama, Jakarta Selatan), tepatnya menuju putaran balik (u-turn), rusak parah. Aspal jalan mengelupas selebar jalan tersebut atau sekitar tujuh meter, bergelombang, hingga berlubang seperti kubangan sedalam lebih dari lima meter.
Bus transjakarta yang melewati jalur tersebut mesti memperlambat laju. Lubang yang begitu dalam membuat bus miring dan bergoyang saat melintasinya. Adapun lubang kecil di jalan ini membahayakan pengendara sepeda motor yang lewat.
Kondisi jalan ini berbanding terbalik dengan jalan di jalur bus halte Puri Beta yang sudah diaspal beton sejak Maret 2018.
“Sebenarnya jalan rusak di sini sama dengan yang di halte dalam (halte Puri Beta 2). Namun, jalan di dalam sudah diperbaiki dan malah sudah dibeton jadi tidak rusak-rusak lagi,” kata Sapto (35), pekerja di bengkel yang berada di ujung jalan u-turn.
Sementara, jalanan selepas halte berupa aspal. “Sejauh ini, jalanannya (yang menuju Jalan HOS Cokroaminoto arah Kebayoran Lama) belum pernah diperbaiki. Hanya tambal sulam. Enggak dibeton seperti di dalam,” tambah Sapto. Ia mengatakan, tanah untuk jalan tersebut adalah tanah urukan.
Terlihat sebagian lubang yang menganga itu sudah dipasangi paving block. Sebagian lagi paving block sudah tidak ada dan jalanan berlubang dengan air menggenanginya.
Kompas pernah memberitakan kondisi jalan rusak tersebut pada 5 Juni 2018. Akan tetapi, tidak ada perbaikan menyeluruh di jalan tersebut, selain tambal sulam. Beban kendaraan yang terlalu tinggi tidak diimbangi dengan infrastruktur memadai membuat kerusakan jalan tersebut makin parah.
Kerusakan jalan juga terjadi pada jalur bus transjakarta menuju CBD Tangerang, sepanjang sekitar 300 meter. Selain mengelupas, terjadi jalan bergelombang dan berlubang. “Jalan mulai rusak parah seperti ini begitu memasuki awal tahun. Rata-rata butuh satu menit untuk bebas dari jalanan rusak,” kata Christian (25), warga Paninggilan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (6/5).
Daud Joseph, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta, Senin (06/05/2019) menjelaskan pihak Transjakarta segera bersurat kepada Pemkot Tangerang terkait jalan rusak di sekitar halte Puri Beta. Surat tersebut untuk mengingatkan Pemkot Tangerang untuk memperbaiki jalan yang rusak.
"Tapi kami sama-sama memahami bahwa jalanan di sana itu wewenang Pemkot Tangerang. Seperti halnya sebelumnya kami pernah mendiskusikan dengan Pemkot Tangerang maka sudah dilakukan perawatan dan pemeliharaan oleh Pemkot Tangerang," jelasnya.
Kalau ada keluhan semacam ini, lanjut Joseph, pihak Transjakarta akan bersurat kepada Pemkot Tangerang untuk meminta kepada mereka melakukan perawatan dan pemeliharaan jalan yang berlubang. "Jika itu terkait dengan fasilitas di halte maka kita yang akan memperbaiki. Namun kalau kaitannya dengan jalan itu Pemkot Tangerang," katanya.
Untuk perbaikan, Transjakarta akan mengusulkan kepada Pemkot Tangerang untuk membeton saja jalan yang berlubang dan tidak mengaspal. Itu kaitannya dengan jalanan yang banyak dilewati bus-bus transjakarta yang berat.
Karena jalanan yang rusak pula, diakui Joseph, membuat bus-bus transjakarta harus melambat saat tiba di halte dan hendak merapat ke halte, serta hendak meninggalkan halte. Meski begitu Joseph meyakini pramudi bus yang bertugas di Koridor 13 adalah pramudi andal sehingga mampu menghadapi medan jalan demikian.
Seperti diketahui, bus transjakarta koridor 13 hingga Puri Beta (Kota Tangerang) secara resmi beroperasi pada 16 Agustus 2017 dan tahun 2018 telah diperpanjang hingga CBD Ciledug itu. Awalnya, direncanakan halte bus terakhir seharusnya di Adam Malik, depan Universitas Budi Luhur, Petukangan. Akan tetapi, jalur diperpanjang sampai halte Puri Beta 2, Larangan Utara, Kota Tangerang dan hingga kawasan pusat perbelanjaan CBD Ciledug.
Koridor 13 yang menjadi tulang punggung di wilayah selatan antara Ciledug dengan Mampang, sangat diminati warga. Rata-rata 27.000 pelanggan per hari yang dilayani Koridor 13 ini.
Pada awal peresmian pada 2017, jumlah penumpang sekitar 3.000 orang per hari yang dilayani 10 bus. Saat ini, setelah enam bulan beroperasi, tercatat 13.000 penumpang per hari, diikuti penambahan bus menjadi 32 unit.