JAKARTA, KOMPAS - Tak hanya mengancam stok beras pemerintah, seretnya pengadaan beras oleh Perum Bulog menekan harga gabah di tingkat petani. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, daya beli yang tercermin dalam nilai tukar petani atau NTP terus turun, seiring turunnya harga gabah selama Januari-April 2019.
Berdasarkan hasil survei BPS, harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di petani berangsur turun dari Rp 5.353 per kilogram (kg) pada Januari 2019 menjadi Rp 4.357 per kg pada April 2019. Pada kurun yang sama, NTP turun dari 103,33 menjadi 102,23. Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani), Guntur Subagja, Jumat (3/5/2019) berpendapat, tidak optimalnya penyerapan gabah/beras oleh Perum Bulog menekan harga di tingkat petani. "Akibatnya, daya tawar petani jadi lemah," ujarnya.
Menurut laporan Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), petani kesulitan menjual gabah karena penggilingan mengurangi pembelian. Pengusaha penggilingan padi yang sebelumnya bermitra dengan Perum Bulog kini tak lagi bermitra dalam pengadaan beras.
Situasi itu antara lain terjadi di Widasari, Karangsinom, Sliyeg, Krangkeng, dan Karangampel (Indramayu, Jawa Barat), serta Paberasan dan Beraji (Sumenep, Jawa Timur). Terkait itu, Ketua Umum AB2TI, Dwi Andreas Santosa, berharap pemerintah menaikkan harga pembelian (HPP) untuk melindungi petani. Apalagi, ongkos produksi kian menjauhi HPP.
Hasil survei AB2TI, ongkos padi pada April 2019 telah mencapai Rp 4.523 per kg GKP. Sejumlah pihak menilai, tanpa kenaikan HPP, Perum Bulog akan terus kesulitan menyerap gabah/beras dalam negeri.
Jamin lebih baik
Sementara itu, Presiden Joko Widodo saat mengantar rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/5/2019), meminta semua menteri dan kepala lembaga yang terkait memastikan persiapan Idul Fitri 2019 lebih baik dan lebih detail dari sebelumnya. "Manajemen lapangan harus lebih terpadu, lebih terkoordinasi, dari pusat maupun daerah," kata Presiden.
Rapat dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta menteri terkait, seperti Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kepala Perum Bulog, Budi Waseso, meyakinkan persediaan beras aman, gudang Bulog masih menyimpan 2,1 juta ton beras. Selain itu, panen masih berlangsung sehingga Bulog masih menyerap beras.
Stok gula, jagung, dan minyak juga diyakini memadai. Selain itu, daging kerbau impor dari India pun pekan depan akan tiba lagi sebanyak 7.000 ton. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan, bawang putih impor sebanyak 100.000 ton juga sudah tiba. Oleh karenanya, harga sudah mulai turun.
Enggartiasto menambahkan, beberapa komoditas seperti cabai dan bawang merah saat ini naik harga karena faktor musim. Namun, harga akan segera stabil, pekan depan harga diyakini sudah turun.
Sementara Menteri Perhuubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, jalan tol sudah siap untuk melayani pemudik. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 31 Mei 2019. (LAS/INA)