Lima hari menjelang Ramadan, harga sejumlah pangan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mulai merangkak naik. Kenaikan harga komoditas pangan mulai dari gula pasir sekitar Rp 1.500 per kilogram hingga daging ayam ras Rp 10.000 per kilogram.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Lima hari menjelang Ramadhan, harga sejumlah pangan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai merangkak naik. Kenaikan harga komoditas pangan mulai dari gula pasir sekitar Rp 1.500 per kilogram hingga daging ayam ras Rp 10.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin, Selasa (30/4/2019), harga gula pasir naik dari 11.000 per kg menjadi Rp 12.500 per kg. Harga cabai rawit tiung juga naik dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg, dan cabai rawit taji dari Rp 40.000 per kg menuju 45.000 per kg. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada daging ayam ras, dari 35.000 per kg menjadi 45.000 per kg.
Menurut Ahmad Fauzi (25), penjual ayam di Pasar Sentra Antasari, kenaikan harga daging ayam ras sudah terjadi dalam seminggu terakhir. Kenaikannya dipicu kenaikan harga jual ayam hidup dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 28.000 per kg.
”Karena harga ayam dari kandang sudah naik, kami pun ikut menyesuaikan,” ujarnya.
Akibat kenaikan harga ayam yang cukup signifikan itu, Ahmad pun mengurangi pasokan ayam dari biasanya 100 ekor menjadi 50 ekor per hari. ”Karena harganya mahal, jualnya juga susah. Daripada enggak habis, lebih baik jual separuh dari biasa,” ujarnya.
Menurut Alvin Saputra (20), pedagang ayam lainnya, kenaikan harga ayam membuat penjualannya agak seret. ”Namun, beruntung ada pelanggan saya masih tetap mengambil seperti biasa. Sehari masih laku 55 ekor,” katanya.
Untuk komoditas lain, seperti telur ayam ras dan daging sapi, sejauh ini belum ada kenaikan. Menurut Ainun (43), penjual telur, harga telur masih normal, Rp 22.500 per kg. ”Pasokan dan harga dari Jawa maupun Pelaihari masih normal,” ujarnya.
Sementara itu, H Abdurrahman (62), penjual daging sapi, mengatakan, harga daging masih tetap Rp 120.000 per kg untuk daging paha depan, Rp 125.000 per kg untuk daging paha belakang, dan Rp 130.000 per kg untuk daging has. ”Sejauh ini belum ada kenaikan. Mudah-mudahan saja stabil terus,” katanya.
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kebijakan Perdagangan Radix Siswo Purwono saat meninjau perkembangan harga di Pasar Sentra Antasari bersama Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani memastikan harga-harga masih relatif stabil. ”Memang ada pergerakan harga, tetapi masih relatif stabil,” ujar Radix.
Ibnu Sina meminta para pedagang tidak mempermainkan harga saat kebutuhan masyarakat meningkat pada bulan puasa. Harga-harga diharapkan tetap stabil. ”Kami berharap suplai lancar, jalur distribusi dari Jawa juga lancar sehingga pasokan terjaga dan harga tetap stabil,” ucapnya.
Menurut Birhasani, kenaikan harga daging ayam masih wajar jika stok disebut berkurang karena peternak Kalsel menyuplai ayam ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. ”Kami sudah berkoordinasi dengan dinas perkebunan dan peternakan agar peternak lebih memprioritaskan pemenuhan ayam untuk pasar-pasar di Kalsel,” katanya.