Sekelompok Warga Bakar Kantor Distrik Nunggawi di Papua
Sekelompok warga yang diduga kecewa terhadap hasil pemilu membakar kantor Distrik Nunggawi di Jayapura pada Kamis (25/4/2019). Sebanyak 60 personel TNI dan Polri telah diterjunkan ke Nunggawi, Jumat (26/4/2019).
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sekelompok warga yang diduga kecewa terhadap hasil pemilu membakar kantor Distrik Nunggawi di Kabupaten Tolikara, Papua, pada Kamis (25/4/2019). Sebanyak 60 personel TNI dan Polri telah diterjunkan ke Nunggawi pada Jumat (26/4/2019).
Hal itu disampaikan Komandan Komando Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel (Inf) Candra Dianto saat dihubungi dari Jayapura, Jumat siang. Dia mengatakan, 60 personel dari Kepolisian Resor Tolikara dan Kodim 1702/Jayawijaya telah dikirimkan ke Nunggawi dari Karubaga, ibu kota Tolikara, pada Jumat sekitar pukul 08.00 WIT.
Menurut Candra, insiden pembakaran kantor distrik atau setingkat kecamatan itu dipicu pertikaian dua kelompok pendukung partai politik yang saling berebut suara untuk pemilihan legislatif tingkat kabupaten.
Insiden pembakaran kantor distrik atau setingkat kecamatan itu dipicu pertikaian dua kelompok pendukung partai politik yang saling berebut suara.
Adapun pemilih di Nunggawi menggunakan sistem pemilihan secara noken. Sistem ini merupakan cara pemilihan dengan musyawarah bersama atau instruksi dari kepala suku di kampung itu.
”Tim telah berada di sana (Nunggawi) untuk mengantisipasi terjadinya bentrok antarwarga. Kami masih menanti informasi terkini terkait dengan situasi Nunggawi. Di sana tak ada jaringan telekomunikasi,” ujarnya.
Sejauh ini, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal belum dapat dikonfirmasi terkait dengan insiden pembakaran kantor Distrik Nunggawi. Begitu pula Kepala Polres Tolikara Ajun Komisaris Besar Leo Akobiarek belum dapat dihubungi karena masih berada di lokasi kejadian.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa saat dihubungi mengakui terjadi pembakaran kantor Distrik Nunggawi. ”Kami berharap insiden di Nunggawi tidak merembet ke distrik lain di Tolikara. Saat ini, situasi di Karubaga masih kondusif,” kata Derwes.
Ia berpendapat, konflik antarwarga di Nunggawi disebabkan perebutan suara calon anggota legislatif di tingkat kabupaten. Adapun bertalian dengan hasil pemilihan presiden, DPR, DPD, dan DPR provinsi sama sekali tidak bermasalah. Tolikara termasuk salah satu kabupaten di kawasan Pegunungan Tengah Papua yang rawan gangguan keamanan.