Gempa bumi tektonik dengan Magnitudo 4,3 mengguncang wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (24/4/2019). Gempa berpusat di Nabire tersebut terjadi wilayah daratan sekitar pukul 08.04 WIT. Sejauh ini, tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun korban.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa bumi tektonik dengan Magnitudo 4,3 mengguncang wilayah Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (24/4/2019). Gempa berpusat di Nabire tersebut terjadi wilayah daratan sekitar pukul 08.04 WIT. Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban.
Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili, Rabu siang. Menurut dia, gempa berpusat pada koordinat 3,51 Lintang Selatan dan 135,54 Bujur Timur. Pusat gempa tepatnya di wilayah daratan, sekitar 16 kilometer arah tenggara Nabire.
Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Sungkup Weyland. ”Gempa di darat dengan kedalaman 38 kilometer. Dari laporan masyarakat, dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di sekitar Kota Nabire,” kata Petrus.
Ia mengatakan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Pasalnya, kekuatan gempa tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu tsunami.
”Hingga pukul 08.40 WIT, hasil pemantauan BMKG menunjukkan gempa susulan. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ucap Petrus.
Dari catatan Kompas, sejak akhir Desember hingga April, secara keseluruhan telah terjadi sekitar 20 kali gempa di wilayah Papua dan Papua Barat. Gempa berkekuatan terbesar, yakni gempa dengan Magnitudo 6,1, mengguncang Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, 28 Desember 2018. Pusat gempa terletak pada koordinat 1,58 Lintang Selatan dan 134,12 Bujur Timur di wilayah darat.
Tidak ada laporan kerusakan bangunan dan warga yang menjadi korban akibat gempa di Nabire, Rabu pagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, tidak ada laporan kerusakan bangunan dan warga yang menjadi korban akibat gempa di Nabire, Rabu pagi.
Ia menghimbau warga tidak panik, tetapi tetap waspada terhadap gempa susulan. Pasalnya, Nabire termasuk salah satu daerah rawan gempa di Papua. Rekam sejarah gempa besar di Nabire terjadi 26 November 2004. Gempa dengan Magnitudo 6,4 tersebut menyebabkan 32 orang tewas dan 213 orang luka-luka.