Sandiaga: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Langkah Baik Sejukkan Suasana
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, mendukung pertemuan antara capres nomor urut 01, Joko Widodo, dan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Sandi menilai, pertemuan keduanya akan memberi pesan perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh
Fajar Ramadhan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung pertemuan antara calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Sandi menilai, pertemuan keduanya akan memberi pesan perdamaian bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi, menurut Sandi, adalah langkah yang baik untuk menyejukkan kembali suasana. Ia juga meyakini masyarakat amat menantikan momen pertemuan tersebut.
”Tentu langkah yang baik buat bangsa kita. Kedua pihak juga akan memberikan salam perdamaian,” katanya saat ditemui di Masjid At Taqwa, Jakarta, Selasa (23/4/2019) malam. Dalam Pemilihan Presiden 2019, Jokowi didampingi Ma’ruf Amin, sementara Prabowo didampingi Sandi.
Sandi juga menyarankan agar pertemuan keduanya berlangsung tanpa perantara. Jika melalui perantara, menurut dia, tidak akan efektif mengingat tokoh yang terlibat dalam kontestasi Pilpres 2019 adalah Prabowo dan Jokowi.
”Tanpa perantara karena memang Pak Prabowo dan Pak Jokowi adalah dua capresnya,” katanya.
Saat ditanya, kapan waktu yang tepat bagi keduanya untuk bertemu, Sandi menyerahkan hal tersebut kepada Prabowo dan Jokowi. ”Saya serahkan kepada kedua belah pihak. Jokowi dan Prabowo-lah yang kemarin dipilih rakyat,” ujarnya.
Pertemuan tersebut, menurut Sandi, juga mengingatkan bahwa proses pemilu belum usai. Masih ada formulir C1 yang harus dikawal dalam proses peng-input-an data. Sejauh ini, para relawan dan saksi Prabowo-Sandi terus mengumpulkan C1 untuk dikirimkan ke aplikasi Ayojagatps.
”Aplikasi Ayojagatps itu lebih dari 100.000 (pengguna) dan kita harapkan bisa terus dikawal. Kita punya satu sistem yang mempersatukan semua informasi,” lanjutnya.
Menyerahkan foto
Sebelumnya, relawan Ruang Sandi menyerahkan 10.000 foto C1 kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan lembaga pemantau pemilu Ayojagatps. Penyerahan tersebut secara simbolis diberikan kepada Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandi di Jakarta, Selasa siang.
Pendiri Ruang Sandi, Dimas Akbar, mengatakan, sedikitnya 20.000 foto C1 berhasil dikumpulkan melalui pesan Whatsapp. Namun, setelah disortir, jumlahnya turun menjadi 13.700 foto.
”Kami cek ada foto yang sama persis dan juga ada yang belum bertanda tangan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Setelah disortir, menjadi 13.700 dan angka itu yang kami siapkan ke BPN Prabowo-Sandi dan Ayojagatps,” katanya.
Pengumpulan tersebut turut menjadi salah satu rujukan BPN Prabowo-Sandi untuk melakukan rekapitulasi sementara. Hasilnya, Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan 62 persen.
Adapun Jokowi-Amin mendapatkan 38 persen. Meski demikian, berdasarkan hasil hitung sementara KPU, pasangan Jokowi-Amin unggul atas Prabowo-Sandi.
Terkait adanya perbedaan dengan hasil rekapitulasi KPU, menurut Dimas, itu adalah hal yang lazim. Pasalnya, metode pengumpulan mereka berbeda. Ruang Sandi menerima data C1 tersebut melalui masyarakat.
”Jadi, apa yang kami tampilkan itulah yang kami terima dari contact center. Kalau ada perbedaan, itu pasti,” katanya.
Menurut Dimas, hal tersebut sekaligus menjawab pertanyaan dari banyak pihak mengenai data yang dipakai BPN untuk mengklaim kemenangan dan mengetahui adanya indikasi kecurangan.
”Kami tidak mau klaim kemenangan dan mengatakan bahwa kami dicurangi, tapi kami tidak pegang datanya,” ucapnya.