Ruang Kelas Rusak, 191 Pelajar di Sentani Belum Bersekolah
Sebanyak 191 pelajar SMP Advent Doyo Baru di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, belum bersekolah selama sebulan terakhir akibat rusaknya sebagian besar ruang kelas sekolah tersebut setelah dihantam banjir bandang pada 16 Maret lalu.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
SENTANI, KOMPAS — Sebanyak 191 pelajar SMP Advent Doyo Baru di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, belum bersekolah selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan rusaknya sebagian besar ruang kelas sekolah tersebut setelah dihantam banjir bandang pada 16 Maret lalu.
Kepala Sekolah SMP Advent Doyo Baru Syanne Salindeho, saat ditemui di sela pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Sentani, Selasa (23/2/2019), mengatakan, lima dari sembilan ruang kelas di SMP Advent Doyo Baru mengalami kerusakan berat. Ruang kelas itu diterjang banjir bandang disertai sedimen lumpur pada 16 Maret lalu.
Dari pantauan Kompas, tampak lumpur dan genangan air masih memenuhi ruangan kelas. Pintu dan jendela ruangan juga rusak parah.
”Kami terpaksa meliburkan 191 siswa sejak banjir hingga kini karena tak memiliki ruang kelas yang cukup. Empat ruang kelas yang tersisa digunakan oleh 98 siswa kelas IX untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian sekolah dan UNBK,” tutur Syanne.
Ia menuturkan, para guru tetap berupaya memantau kegiatan belajar para siswa di rumah. ”Kami juga selalu memberikan pekerjaan rumah bagi mereka agar tidak lupa materi yang telah diajarkan,” ujar Syanne.
Ia menambahkan, menurut rencana, 191 pelajar kelas VII dan kelas VIII akan kembali mengikuti kegiatan belajar-mengajar pada Senin (29/4/2019) pasca-pelaksanaan UNBK.
Bupati Jayapura Matius Awoitauw, ketika dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya akan menganggarkan biaya perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan berat akibat banjir bandang.
”Kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk kegiatan rehabilitasi sekolah yang terdampak banjir bandang,” ujarnya.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, total kerugian akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura mencapai Rp 506 miliar. Sementara itu, jumlah korban meninggal sebanyak 105 orang di Kabupaten Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura.
Fasilitas publik yang mengalami kerusakan antara lain 7 jembatan, jalan sepanjang 21 kilometer, 21 sekolah, 115 ruko, dan 5 tempat ibadah. Sementara jumlah rumah yang mengalami kerusakan meliputi 291 unit rusak berat, 209 unit rusak sedang, dan 1.288 unit rusak ringan.
Ada pula rumah warga di pinggiran Danau Sentani yang masih tergenang air akibat dampak banjir bandang lalu. Jumlahnya sebanyak 1.639 unit.