Polisi Selidiki Pembakaran 13 Kotak Suara di Sungai Penuh
Sebanyak 13 kotak berisi surat suara dibakar sejumlah orang, Kamis (18/4/2019) dini hari di Kota Sungai Penuh, Jambi. Kepolisian Daerah Jambi langsung menelusuri pelaku pembakaran dan menerjunkan tim untuk menjaga keamanan di lokasi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sebanyak 13 kotak berisi surat suara dibakar sejumlah orang, Kamis (18/4/2019) dini hari di Kota Sungai Penuh, Jambi. Kepolisian Daerah Jambi langsung menelusuri pelaku pembakaran dan menerjunkan tim untuk menjaga keamanan di lokasi.
Ketua Badan Pengawas Pemilu Kota Sungai Penuh Jumiral Lestari mengatakan, pembakaran itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB di TPS 01, TPS 02, dan TPS 03 yang berlokasi di SDN 063/XI Desa Koto Padang, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh. Semua kotak suara yang dibakar berisi surat suara hasil pencoblosan pada hari sebelumnya.
”Sebanyak 13 kotak suara yang dibakar itu ada di tiga TPS yang berlokasi di halaman sekolah,” ujarnya.
Jumiral menambahkan, pihaknya telah melaporkan peristiwa itu ke Bawaslu dan KPU Provinsi Jambi. ”Saat ini sedang dikoordinasikan mengenai tindakan selanjutnya,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, kejadian itu berawal saat anggota panitia pengawas tingkat kecamatan dan tim perlindungan masyarakat sedang menyelesaikan administrasi di TPS, Kamis, pukul 03.30 WIB. Tiba-tiba aliran listrik terputus. Bersamaan dengan itu ada lemparan batu ke atas bangunan TPS. Para pelakunya tidak dikenal.
Selanjutnya, sejumlah orang berdatangan ke TPS dan langsung membakar kotak-kotak suara yang masih berisi surat suara. Pembakaran itu membuat petugas panik dan berlarian meninggalkan TPS untuk menyelamatkan diri. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa.
Menyikapi peristiwa itu, Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Muchlis langsung mengerahkan tim khusus menelusuri di balik pembakaran kotak-kotak suara. Kasus itu, katanya, tengah diselidiki.
Kepala Bidang Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, untuk mengantisipasi ancaman konflik di Sungai Penuh, sudah dikerahkan satu kompi pasukan dari Brigadir Mobil Jambi di Pamenang, Kabupaten Merangin. Tim khusus itu akan berjaga mengantisipasi eskalasi konflik di kota itu.