Petenis Serbia Novak Djokovic masih perlu menyesuaikan diri tampil di langan tanah liat. Dia mengaku gugup pada penampilan pertamanya.
MONTE CARLO, SELASA — Mengawali musim lapangan tanah liat 2019 pada babak kedua ATP Monte Carlo Masters 1000, Novak Djokovic tampil buruk. Dia perlu menyesuaikan diri tampil di lapangan yang menguras fisik tersebut.
Delapan kali kesalahan ganda dan lima match point yang dibutuhkan untuk memenangi pertandingan memperlihatkan kesulitan yang dialami petenis nomor satu dunia tersebut. Melawan Philipp Kohlschreiber di Lapangan Rainier III Monte Carlo Country Club, Selasa (16/4/2019), petenis yang kerap disapa Nole itu menang dalam tiga set, 6-3, 4-6, 6-4.
Berhadapan dengan pemain yang mengalahkannya pada babak ketiga Indian Wells Masters, Maret, Djokovic kehilangan empat servis beruntun pada set kedua.
”Saya kehilangan servis empat gim beruntun. Itu sangat jarang terjadi. Saya memang bukan big server, tetapi saya akui merasa tak nyaman melakukan servis pada pertandingan ini,” tutur Djokovic yang menjadi unggulan teratas.
Hal itu memicu emosi Djokovic. Saat tertinggal 2-4 pada set kedua, dia memukulkan raketnya ke lapangan hingga patah. Kemenangan akhirnya didapat setelah laga berlangsung 2 jam 36 menit.
”Ada bagusnya saya bertanding lebih dari dua jam pada penampilan pertama di tanah liat. Saya berusaha keras mencari jalan untuk menang. Bermain di tanah liat memang menuntut fisik yang prima,” kata Djokovic.
Berbeda dengan lapangan keras dan rumput yang memantulkan bola dengan cepat dan rendah, tanah liat memiliki karakter lambat, dengan bola memantul lambat dan tinggi.
Perebutan setiap poin kerap terjadi lewat reli panjang. Pantulan bola yang lambat membuat petenis bisa bersiap lebih lama untuk membalas pukulan. Daya tahan fisik dibutuhkan karena pertandingan cenderung belangsung lebih lama.
Djokovic pun masih menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. ”Perlu taktik dan kesabaran bermain di tanah liat. Saya banyak melakukan latih tanding dalam masa persiapan, tetapi situasinya pasti berbeda dengan pertandingan. Ada rasa gugup saat tampil pada pertandigan sebenarnya,” kata Djokovic dalam laman resmi ATP.
Monte Carlo Masters menjadi bagian dari persiapan Djokovic menghadapi Grand Slam Perancis Terbuka, 26 Mei-9 Juni. Jika menjuarai turnamen puncak di lapangan tanah liat tersebut, Djokovic akan menjadi petenis yang menjuarai empat Grand Slam beruntun. Dia tak terkalahkan pada Wimbledon dan AS Terbuka 2018 serta Australia Terbuka 2019.
Dari pertandingan babak kedua, Rabu, kemenangan didapat petenis-petenis muda, seperti Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Alexander Zverev. Adapun unggulan kelima, Kei Nishikori, ditaklukkan Pierre-Hugues Herbert, 5-7, 4-6.
Tampil pula di Monte Carlo adalah peraih 11 kali juara, Rafael Nadal. Pada babak kedua, Rabu malam waktu Indonesia, Nadal melawan rekan senegara, Roberto Bautista Agut.
Sementara itu, Roger Federer yang akan tampil lagi pada persaingan di tanah liat mulai berlatih awal pekan ini. Dalam video yang diunggah lewat media sosial, Federer mengatakan, dia senang bisa kembali berlatih di lapangan tersebut.
Absen di Monte Carlo, Federer, yang melewatkan semua turnamen tanah liat pada 2017 dan 2018 serta Perancis Terbuka 2016, akan turun di Madrid Masters, 5-12 Mei. Berkomentar atas video latihan, penggemarnya menyatakan tak sabar menanti Federer kembali ke lapangan tanah liat. (AP)