Sejumlah warga korban banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tetap antusias menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Dayeuhkolot, partisipasi pemilih di atas 70 persen.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
SOREANG, KOMPAS – Sejumlah warga korban banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tetap antusias menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Dayeuhkolot, partisipasi pemilih di atas 70 persen.
Di TPS 9 Dayeuhkolot yang didirikan di bantaran Sungai Citarum, partisipasi pemilih mencapai 74,89 persen. Dari 239 daftar pemilih tetap, 179 warga menggunakan hak pilihnya.
Pencoblosan di TPS tersebut baru dimulai pukul 08.00. Keterlambatan disebabkan terganggunya persiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) karena akses menuju TPS tergenang banjir hingga ketinggian di atas satu meter.
Lokasi TPS berada di tanggul setinggi empat meter di bantaran Citarum. Lokasi itu dipilih karena banjir di permukiman warga tidak kunjung surut sejak tiga pekan lalu.
Mayoritas warga mendatangi TPS menggunakan perahu. Selain KPPS, sejumlah pihak, seperti TNI, Polri, dan BPBD ikut membantu mengantarkan warga ke TPS menggunakan perahu karet.
Beberapa warga lainnya nekat menerobos banjir dengan berjalan kaki sehingga pakaiannya basah. “Rumah saya dekat dari TPS. Kebetulan enggak ada perahu lewat. Jadi, saya nyebur saja di banjir,” ujar Erna (43), warga Kampung Bojongasih, Dayeuhkolot.
Rumah saya dekat dari TPS. Kebetulan enggak ada perahu lewat. Jadi, saya nyebur saja di banjir
Erna berharap, presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif terpilih dapat menjalankan aspirasi rakyat. Salah satunya mengatasi masalah banjir di kawasan tersebut yang telah berlangsung sejak 30 tahun lalu.
“Kami sudah lelah. Rumah banyak yang rusak. Tolong hargai suara kami pada pemilu ini dengan mencari solusi untuk menyelesaikan banjir,” ujarnya.
Berjarak sekitar 250 meter, warga juga antusias memilih di TPS 11 Dayeuhkolot. Bahkan, partisipasi pemilih di TPS itu di atas 80 persen.
TPS 11 juga didirikan di bantaran Citarum. Sebab, ketinggian banjir di permukiman warga mencapai di atas 1,5 meter.
Ketua KPPS TPS 11 Dedy mustofa (63), mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi banjir dengan menyiapkan perahu untuk menjemput pemilih. Selain itu, sejumlah instansi juga membantu mengantarkan pemilih ke TPS.
“Kami tidak ingin banjir dijadikan alasan untuk golput. Jadi, disediakan perahu sehingga warga tak mempunyai alasan untuk tidak memilih,” ujarnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendatangi TPS 136 dan 137 di Balendah, Bandung, yang juga terkendala banjir. Menurutnya, partisipasi pemilih di wilayah banjir yang mencapai di atas 70 persen cukup baik.
“Walaupun terkendala banjir, warga tetap antusias memilih. Apalagi ada fasilitas perahu untuk mengantar dan menjemput warga,” ujarnya.