Patroli Gunakan Helikopter, Pangdam dan Kapolda Pastikan Maluku Aman
Kapolda dan Pangdam meninjau persiapan pengamanan pemilu di Pulau Haruku dan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, menggunakan helikopter, Senin (15/4/2019).
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa dan Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura Mayor Jenderal Marga Taufiq meninjau persiapan Pemilu 2019 di Pulau Haruku dan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Senin (15/4/2019). Keduanya menyatakan, Maluku aman dan siap menggelar pemilu.
Peninjauan, yang juga diikuti oleh Kompas, itu dilakukan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat. Lokasi pertama yang didatangi rombongan adalah Desa Pelau, pusat kecamatan di Pulau Haruku. Di pulau tersebut terdapat 11 desa dengan 104 tempat pemungutan suara (TPS) dan total 23.795 pemilih.
Selanjutnya, rombongan kembali menumpang helikopter menuju Kecamatan Saparua di Pulau Saparua. Di kecamatan itu terdapat tujuh desa. Sebanyak 11.069 pemilih terdaftar pada 61 TPS di daerah itu. Haruku dan Saparua merupakan pulau berpenduduk di Maluku yang letaknya paling dekat dengan Kota Ambon.
Selain meninjau persiapan logistik, Royke dan Marga juga menggelar tatap muka dengan anggota Polri dan TNI setempat. Dalam arahan mereka, TNI dan Polri diminta menjaga soliditas dalam menjalankan tugas di lapangan, terutama pada saat pemilu nanti. Netralitas dalam pemilu pun kembali diingatkan.
Menurut Royke, persiapan pemilu di dua pulau tersebut sudah berjalan dengan baik. Tidak ada kendala berarti. ”Semua mereka menyatakan siap untuk melaksanakan pemilu,” ujarnya. ”Polri dibantu TNI siap mengamankan pemilu di Maluku,” ucap Marga menambahkan. Secara umum, keduanya menyatakan bahwa persiapan pemilu di Maluku berjalan dengan lancar.
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Pulau Haruku, Agus Patiwaelapia, mengatakan, distribusi logistik ke desa-desa akan dilakukan satu hari menjelang hari pemungutan suara. Desa-desa di pulau itu mudah dijangkau dengan kendaraan. ”Khawatir kalau hujan. Kotak suara dari kardus ini agak repot. Kami sudah siapkan beberapa alternatif,” katanya.
Baru tiba
Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun, saat dihubungi secara terpisah, mengatakan, surat suara baru yang dicetak untuk mengganti suara suara rusak dan surat suara tambahan baru tiba di Ambon pada Senin petang. Kendala logistik terletak pada pencetakan di Surabaya, Jawa Timur. Surat suara diangkut menggunakan pesawat carteran dari Surabaya ke Ambon.
Selanjutnya, surat suara itu akan dibawa menggunakan kapal laut ke sejumlah pulau di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Buru Selatan. Maluku Barat Daya merupakan wilayah terjauh dan tersulit di Maluku. ”Kami sewa kapal cepat untuk distribusi,” ujar Syamsul. Ia menjamin surat suara akan tiba sebelum hari pencoblosan nanti.