Mereka yang Diburu Waktu Menyiapkan Logistik Pemilu
Sebagian dari logistik Pemilihan Umum 2019 sampai di beberapa daerah menjelang detik-detik akhir. Ada peluh orang-orang yang diburu waktu menyiapkan dan mendistribusikan logistik pemilu itu. Mereka bekerja dalam sunyi di balik riuhnya pesta demokrasi.
Oleh
Sucipto
·3 menit baca
Sebagian dari logistik Pemilihan Umum 2019 sampai di beberapa daerah menjelang detik-detik akhir. Ada peluh orang-orang yang diburu waktu menyiapkan dan mendistribusikan logistik pemilu itu. Mereka bekerja dalam sunyi di balik riuhnya pesta demokrasi.
Taher (53) menyeka keringat di dahinya. Ia duduk di antara ratusan kotak suara di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia dan puluhan pekerja lepas yang mempersiapkan logistik pemilu di Balikpapan perlu bekerja ekstra, Senin (15/4/2019) ini.
Sebanyak 23.000 surat suara baru sampai di Balikpapan pada Minggu malam. Taher dan puluhan pekerja lain ditargetkan selesai melipat surat suara, menempel stiker kotak suara, dan menggembok kotak suara sebelum hari berganti. ”Kami tidak ada jam kerjanya. Kalau pekerjaan selesai, baru kami bisa pulang. Hari ini harus selesai semua,” kata Taher seraya menghela napas.
Taher sudah bekerja sebagai pekerja lepas yang menyiapkan logistik Pemilu 2019 di Balikpapan sejak pertengahan Maret lalu. Ia mulai bekerja sejak pukul 08.00 Wita. Taher kerap bekerja hingga pukul 01.00 dini hari karena banyaknya logistik pemilu yang harus ditangani.
Pekerjaan Taher tak tentu dalam tugas menyiapkan logistik pemilu. Saat ditemui, Taher sedang menaikturunkan kotak suara. Kotak suara yang sampai di KPU Balikpapan diturunkan untuk diisi surat suara. Setelah semua terisi dan tersegel dengan rapi, Taher mengangkatnya lagi ke dalam truk. Truk itu akan mengantarkan surat suara ke tempat pemungutan suara (TPS).
”Kalau ada yang butuh bantuan, misalnya menyiapkan surat suara, saya bantu juga. Tugas saya dan kawan-kawan sama saja, apa saja yang bisa dikerjakan, kami kerjakan,” kata Taher.
Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha mengatakan, 6.000 surat suara yang dikirim ke Balikpapan rusak dan kurang 17.000 surat suara pada H-6 pemilu. Semua kekurangan itu baru sampai pada Minggu (14/4/2019).
”(Minggu) Malam itu juga semua petugas bekerja untuk menyortir dan melipat surat suara. Selebihnya, ada pekerja yang menyiapkan logistik lain. Hari ini harus diselesaikan dan didistribusikan semua,” tutur Thoha.
Ia mengatakan, distribusi di Balikpapan tidak ada kendala karena keadaan geografis kota ini berupa daratan. Meski demikian, 23.000 surat suara yang baru sampai di detik akhir butuh kerja keras agar semua terdistribusi dengan baik.
Pekerja tambahan
Waktu yang sempit membuat KPU Kota Balikpapan menambah pekerja untuk mempersiapkan dan mendistribusikan logistik pemilu. Ibrahim (26) baru bekerja hari ini untuk menyiapkan berbagai logistik di KPU Kota Balikpapan.
Ia beristirahat hanya untuk makan dan minum. Selebihnya, ia harus menyelesaikan segala jenis pekerjaan agar kotak suara dan surat suara siap dikirim ke TPS di Kota Balikpapan. ”Kerja seperti ini butuh ketelitian dan kekuatan fisik. Kalau tidak teliti, jumlah surat suara bisa kurang untuk di TPS. Kalau fisik tidak kuat, bisa sakit,” kata Ibrahim.
Ada pula Lahria (68) yang baru bekerja enam hari di KPU Balikpapan. Karena usia yang tidak lagi muda, ia memiliki tugas yang cukup ringan, yakni mengecek gembok kotak suara sebelum digunakan. Setiap gembok yang datang ia periksa dengan cara membuka dan mengunci kembali gembok itu.
”Supaya aman dan tidak ada yang curang. Pekerjaan ini penting,” kata Lahria tersenyum.
Taher, Ibrahim, dan Lahria adalah potret dari orang yang bekerja dalam sunyi di masa pesta demokrasi negeri ini. Di masa tenang Pemilu 2019, yakni 14-16 April, hati mereka tidak tenang. Jika tugas mereka tidak dikerjakan dengan baik, hak memilih pemimpin masyarakat bisa terkendala.
Hingga pukul 14.00 Wita, mereka masih terus melakukan pekerjaan itu. Satu pekerjaan belum selesai, datang truk lain mengantarkan kotak suara yang belum ditempeli stiker. Peluh mereka tidak kunjung kering sejak pagi tadi, tetapi mereka tetap terlihat khusyuk menjalani pekerjaannya.