PARIS, KOMPAS — Warga negara Indonesia menggunakan hak suaranya dalam Pemilu 2019 di Kedutaan Besar RI di Paris, Perancis, Sabtu (13/4/2019). Melalui pemilu ini, WNI yang tinggal di Perancis menitipkan harapan agar Indonesia bisa lebih maju, sejahtera, pluralis, dan mendukung anak-anak muda untuk lebih kreatif dan berprestasi.
Berdasarkan catatan pelaksana pemilu luar negeri KBRI Paris, Perancis, terdapat 2.292 daftar pemilih tetap yang sudah terdaftar, dengan 153 daftar pemilih tambahan dan 101 daftar pemilih khusus. Sebanyak 1.117 pemilih menggunakan hak suaranya dengan menggunakan pos. Pengiriman surat suara melalui pos dilakukan sejak 13 Maret.
Di antara pemilih terdapat pegawai swasta Edwin Sianturi (44) yang datang bersama istri, Lusti Indriyati (42), dan tiga anaknya. Untuk mengikuti pemilu, Edwin dan keluarga harus menempuh perjalanan sejauh 40 kilometer dari rumahnya di Versailles menuju KBRI Paris.
Edwin menuturkan, melalui pemilu ini, dirinya berharap Indonesia bisa lebih maju dan pluralis. ”Hentikan menyebarkan isu-isu dengan latar agama. Di Perancis, kami memandang seseorang berdasarkan kinerja dan pemikirannya sehingga orang tersebut bisa menjabat posisi strategis. Kami harap, Indonesia juga bisa lebih terbuka terhadap keberagaman,” ujarnya.
Qissy Presea (20) juga berharap, Indonesia bisa lebih maju dan sejahtera, meningkatkan kualitas pendidikan, serta memperhatikan kesehatan fisik dan mental seseorang. ”Saya berharap, masyarakat Indonesia lebih terbuka melihat kemampuan anak-anak dan mendukung mereka untuk berkembang sesuai bakat dan kemampuannya,” katanya.
Mahasiswi Jurusan Informasi Komunikasi Universitas Rennes, Perancis, ini merupakan pemilih pemula. Sebelum mencoblos, Qissy menyaksikan perkembangan informasi mengenai kandidat presiden dan wakil presiden melalui Youtube serta berdiskusi dengan keluarga dan teman-teman.
Qissy mengatakan bangga bisa menggunakan hak suaranya untuk pertama kali dan berharap suaranya bisa memengaruhi perkembangan Indonesia agar lebih maju.
Suasana pemilu di Paris terasa kekeluargaan dan kekompakannya. Warga menjadikan pemilu sebagai ajang bersilaturahmi dengan sesama WNI dan untuk mengobati rindu dengan makanan asal Tanah Air.
Di KBRI Paris ada penjual makanan-makanan khas Indonesia. Setelah mencoblos, WNI membeli makanan dan menyantap makan siang sambil bercengkerama.
Anggota PPLN Paris, Rudjimin, mengatakan, antusiasme WNI yang mengikuti pemilu meningkat tiga kali lipat dibandingkan Pemilu 2014. ”Pada 2014, hanya ada sekitar 700 daftar pemilih tetap, sekarang meningkat 2.000-an,” ucapnya.
Rudjimin menjelaskan, proses pencocokan data pemilu yang lebih detail turut memengaruhi antusiasme warga. Sebelum pemilu, KBRI Paris melakukan sosialisasi ke komunitas-komunitas dan roadshow ke kota-kota.