MAGELANG, KOMPAS — Mendekati hari pemilihan, jumlah dan ragam berita bohong atau hoaks semakin banyak bermunculan. Namun, segenap masyarakat diminta untuk tetap tenang menyikapinya.
”Tidak perlu memaki, tidak perlu emosi, dan tidak usah terprovokasi. Mari kita bersama-sama menjaga situasi agar tetap tenang dan damai,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan orasi dalam kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, di Lapangan drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2019).
Berita bohong yang banyak beredar menyangkut pasangan calon Jokowi-Amin antara lain berita adanya tujuh kontainer surat suara tercoblos dan berita lain yang menyebutkan sistem penghitungan suara di KPU sudah direkayasa, dibuat untuk memenangkan Jokowi-Amin.
Jaga situasi. Jangan saling menjelekkan satu sama lain.
Menurut dia, masyarakat tidak perlu menanggapi berita bohong tersebut dan membiarkan sumber berita untuk mempertanggungjawabkan isi berita dengan fakta dan data yang benar.
Ganjar mengingatkan, berita bohong menyangkut satu pasangan calon presiden dan wakil presiden kemudian dibalas dengan menjelekkan pasangan calon yang lain. ”Jaga situasi. Jangan saling menjelekkan satu sama lain,” ujarnya.
Daripada memikirkan perihal hoaks, segenap massa PDI-P diminta untuk memfokuskan pada upaya memenangkan Jokowi-Amin. Sejumlah upaya yang dapat dilakukan antara lain menjaga dan mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) dari segala bentuk kecurangan dan pelanggaran.
Segenap warga dan massa PDI-P juga diminta membantu meminimalkan angka golput dengan menggerakkan segenap warga di lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama memilih di TPS.
Memasuki hari tenang, Minggu (14/4/2019), Ganjar meminta segenap massa PDI-P mematuhi aturan mau membantu mencopot semua alat peraga kampanye (APK). Ia berharap, semua alat peraga tersebut nantinya bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai keperluan lain.
”Silakan manfaatkan APK seperti bendera atau baliho untuk berbagai keperluan lain, seperti peranti menjemur gabah, payung, atau jas hujan. Siapa yang memiliki ide kreativitas terbaik, nantinya akan saya beri hadiah,” ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Kabupaten Magelang Saryan Adiyanto menyebutkan, mulai Sabtu tengah malam, pihaknya akan mengerahkan segenap kader PDI-P untuk mencopot semua APK yang terpasang di Kabupaten Magelang.
Memasuki hari tenang, menurut dia, segenap massa PDI-P akan mengerahkan segenap energinya untuk terus memantau dan mengawasi TPS masing-masing hingga hari-H pemilihan.
”Kita akan berjaga memastikan proses pemilihan di TPS berlangsung lancar tanpa adanya kecurangan,” ujar Saryan.
Ia mengatakan, perbedaan pilihan adalah hal biasa, yang menjadi bagian dari keragaman di Indonesia, sekaligus menjadi bagian dari pemilu yang terselenggara setiap lima tahun sekali. Oleh karena itu, setiap orang hendaknya tidak mempermasalahkan perbedaan pilihan politik menjadi hal besar yang kemudian menjadi kendala untuk menjalin kerukunan.
Suasana kampanye
Dalam kampanye tersebut, Ganjar memuji massa PDI-P yang telah ”memerahkan” Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di sejumlah jalur di akses jalan Kota Magelang-Yogtakarta, massa PDI-P menguasai lebih dari separuh jalan. Banyaknya orang dan demikian riuhnya suara knalpot kendaraan membuat banyak pengemudi kendaraan lain terpaksa menepi. Ramainya massa PDI-P ini terlihat di hampir semua ruas jalan di Kota Magelang sejak pukul 06.00 dan belum juga mereda pada pukul 16.00.
Ganjar menyebutkan sempat terjebak macet saat menempuh perjalanan di jalan raya di Kecamatan Mertoyudan. Dengan dikawal patwal, dari arah Kota Magelang, Ganjar yang mengendarai sepeda motor sendiri menuju Kecamatan Mungkid sengaja melawan arus dengan melintasi jalan dari arah sebaliknya.