Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura didirikan oleh Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan sejumlah tokoh lainnya. Partai yang dideklarasikan di Jakarta pada 21 Desember 2006 ini tercatat telah dua kali turut serta dalam pemilu di Indonesia, yaitu Pemilu 2009 dan 2014.
Dalam dua kali keikutsertaannya di pemilu ini, Hanura selalu lolos ambang batas parlemen untuk menduduki kursi DPR RI. Dua pemilu yang diikuti juga mengantarkan Hanura sebagai partai dengan kursi paling sedikit di DPR RI.
Melalui Pemilu 2009, Hanura mendapat 18 kursi DPR RI. Setelah Pemilu Legislatif 2009, Partai Golkar dan Hanura berkoalisi mengusung Jusuf Kalla-Wiranto sebagai capres dan cawapres. Namun, pasangan ini gagal memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
Pada 17 Februari 2013, pengusaha Hary Tanoesoedibjo masuk ke Partai Hanura. Menyusul kemudian pada 2 Juli 2013 Wiranto-Hary Tanoesoedibjo mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2014.
Namun, pasangan ini akhirnya batal mengikuti Pilpres 2014. Hal itu karena 6,5 juta suara (5,3 persen) dengan 16 kursi DPR RI yang didapat Hanura di Pemilu Legislatif 2014 membuat partai itu tak dapat sendirian mengusung pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo di pilpres. Pada saat yang sama, Hanura juga gagal membangun koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan itu.
Di awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dua kader Hanura menjadi menteri di Kabinet Kerja, yaitu Yuddy Chrisnandi sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian. Namun, dalam perombakan kabinet pada 27 Juli 2016, posisi mereka diganti orang lain. Di saat yang sama, Wiranto ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Setelah mengemban tugas sebagai menteri, posisi Wiranto sebagai Ketua Umum Partai Hanura digantikan Oesman Sapta Odang melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura, Desember 2016. Sebelum bergabung dengan Hanura, ia merupakan Wakil MPR RI periode 1999-2004 dan 2014-2019. Sejak 2017 hingga saat ini, Oesman juga menjabat sebagai Ketua DPD.
Tahun ini, Hanura kembali mengikuti pemilu. KPU mencatat, partai ini telah mendaftarkan 427 calon anggota DPR RI di 80 dapil. Sementara itu, untuk pilpres, Hanura bergabung dalam koalisi pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Capaian pada Pemilu 2009 dan 2014 menjadikan Hanura sebagai fraksi dengan kursi paling sedikit di DPR RI. Bagaimana dengan Pemilu 2019? Hasil pemungutan suara pada 17 April 2019 akan menjawabnya.