Dinamika Politik Cair, Partai Baru Bisa Menang di Dapil Jatim IX
Oleh
DEBORA LAKSMI INDRASWARI
·2 menit baca
Jawa Timur IX termasuk daerah pemilihan yang cair. Tidak hanya partai lama yang punya nama besar, partai-partai baru juga berpeluang besar meraup suara terbanyak di dapil ini.
Dibandingkan pada Pemilu Legislatif 2009, kompetisi antarpartai di Pileg 2014 di Dapil Jatim IX seharusnya menguntungkan partai lama dengan nama besar mereka. Ajang Pileg 2014 hanya diikuti 16 partai, sedangkan di Pileg 2009 ada 43 partai. Suara pemilih dari 27 partai yang bukan lagi peserta Pileg 2014 idealnya mudah dikuasai partai-partai lama.
Namun, peluang itu hanya berhasil dimanfaatkan oleh PKB dan PDI-P. Dalam dua pileg terakhir, PKB memperbaiki peringkat dari ketiga menjadi pertama. Perolehan suara PDI-P yang meningkat di dua pileg terakhir juga memperbaiki posisi PDI-P dari peringkat keempat menjadi ketiga.
Kemenangan PKB di Pileg 2014 dicapai karena proporsi perolehan suara PKB di Jatim IX meningkat hingga 9,4 persen dari Pileg 2009. Keberhasilan serupa diraih PDI-P yang mampu menambah 2,97 persen proporsi perolehan suaranya.
Partai Gerindra yang baru masuk di kancah politik tahun 2009 juga menambah proporsi perolehan suara hingga 6,5 persen dalam dua pileg belakangan. Pada Pileg 2014, Gerindra termasuk lima besar partai pemenang, menggeser posisi PAN. Kehadiran Gerindra ikut memengaruhi peringkat Golkar. Pada Pileg 2014, Golkar menempati posisi kelima, sedangkan di Pileg 2009 Golkar menjadi pemenang.
Sementara Nasdem sebagai partai baru di kancah politik 2014 sukses menempati posisi ketujuh di Dapil Jatim IX. Perolehan suara Nasdem melampaui beberapa partai lama, yaitu Hanura, PBB, PKS dan PPP.
Berbeda dengan kondisi partai, kompetisi di level caleg relatif menyulitkan wajah-wajah baru. Enam kursi DPR di dapil ini harus diperebutkan 82 caleg, dengan 12 caleg di antaranya adalah sosok petahana dan caleg wajah lama.
Dapil Jatim IX yang mencakup Kabupaten Tuban dan Bojonegoro menjadi arena kompetisi menarik karena pertumbuhan ekonominya tercepat ketiga se-Indonesia.
Majunya ekonomi di dapil ini disokong oleh tambang migas Blok Cepu dan Sukowati di Bojonegoro dan industri pengolahan di Tuban. Sayang, tingginya persentase kemiskinan dan skor IPM yang tergolong rendah ketimbang rata-rata nasional menggambarkan lemahnya kualitas pembangunan Dapil Jatim IX. (LITBANG KOMPAS)