JAKARTA, KOMPAS — Debat keempat pada Pemilu Presiden 2019 berpotensi akan dijadikan ajang klarifikasi oleh setiap calon presiden terkait isu mengubah ideologi yang menyerang setiap calon. Klarifikasi pun dinilai dibutuhkan untuk mencegah ketakutan di masyarakat.
Untuk diketahui, debat keempat capres akan digelar pada Sabtu (30/3/2019) malam. Debat yang hanya menghadirkan capres itu mengangkat tema ideologi, pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.
Pengamat Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, saat diskusi bertajuk ”Perang Opini, Adu Gagasan, Berebut Simpati Rakyat”, di Jakarta, Jumat (29/3/2019), memprediksi debat keempat menjadi ajang klarifikasi karena salah satu tema yang diangkat terkait ideologi.
Apalagi hingga kini, kedua capres, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sama-sama diserang dengan isu negatif, yaitu akan mengubah ideologi Pancasila. Dia mencontohkan, ada kandidat yang diserang dengan tudingan dekat dengan ideologi komunisme. Ada pula yang diserang dengan ideologi khilafah. Kedua isu itu terus digunakan pendukung setiap calon untuk menyerang calon lain.
Jika isu itu terus-menerus diembuskan tanpa ada klarifikasi dari calon, Pangi melihat ada potensi akan mereduksi elektabilitas calon. Oleh karena itu, calon berpotensi menjadikan debat sebagai ajang klarifikasi sekaligus penegasan bahwa kedua calon sama-sama akan memperkuat Pancasila.
Selain itu, klarifikasi dan penegasan akan Pancasila sekaligus penting untuk mencegah timbulnya ketakutan di masyarakat jika salah satu calon kelak terpilih.
Siap klarifikasi
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Milenial Tim Kampanye Nasional (TKN) Calon Presiden-Calon Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ahmad Baihaqi, mengatakan, di debat keempat, Jokowi memang berkeinginan untuk memberikan klarifikasi dan konfirmasi terkait tudingan berkaitan dengan ideologi yang terus-menerus menyerang Jokowi-Amin.
Tak hanya melalui debat, TKN terus bekerja keras mendekati masyarakat untuk mengklarifikasi semua tuduhan itu.
”Kami akan menyebarkan narasi positif untuk menyangkal tuduhan itu dengan menyajikan bukti dan data,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, Dian Islamiati Fatwa.
Ia berpendapat, pihaknya akan tetap berupaya mewujudkan pemilu yang damai dan tanpa memberikan narasi perpecahan.
”Saya pikir penting sekali mengklarifikasi. Dan besok (saat debat) adalah kesempatan Prabowo-Sandi memberikan klarifikasi itu,” kata Dian.