Indonesia Butuh Banyak SDM Bermutu di Bidang Konstruksi
Pengembangan infrastruktur yang gencar beberapa tahun terakhir mesti diikuti peningkatan mutu sumber daya manusia atau SDM di bidang konstruksi. Pemerintah pusat berupaya mengakselerasi lembaga-lembaga pendidikan vokasi agar mampu menghasilkan banyak tenaga terampil di bidang pekerjaan umum.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pengembangan infrastruktur yang gencar beberapa tahun terakhir mesti diikuti peningkatan mutu sumber daya manusia atau SDM di bidang konstruksi. Pemerintah pusat berupaya mengakselerasi lembaga-lembaga pendidikan vokasi agar mampu menghasilkan banyak tenaga terampil di bidang pekerjaan umum.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, di sela-sela pelantikan Direktur dan Wakil Direktur Politeknik PU di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019), mengatakan, keberadaan Politeknik Pekerjaan Umum yang baru dibentuk Kementerian PUPR menjadi salah satu upaya percepatan penyediaan tenaga kerja bidang infrastruktur.
Pembentukan politeknik mengacu pada Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU) yang dulu pernah dimiliki PU. ”Sejarah membuktikan, (lulusan) ATPU menjadi tulang punggung prasarana. Sekarang Indonesia kembali membutuhkan tenaga-tenaga seperti itu,” ujar Basuki.
Dia menuturkan, tanpa dukungan tenaga-tenaga terampil serta ahli pada hal-hal terkait pekerjaan umum, Kementerian PUPR tak akan tangguh. Untuk itu, pihaknya berharap Politeknik PU menjadi institusi kredibel dan dapat dibanggakan masyarakat.
Politeknik PU, yang dibentuk pada 2019, memiliki tiga program studi, yaitu Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, Teknologi Konstruksi Bangunan Air, dan Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan. Ketiganya merupakan prodi dengan jenjang diploma III (D-3).
Kampus Politeknik PU berlokasi di Jalan Prof Soedarto SH, Tembalang, Kota Semarang. Gedung tersebut sebelumnya merupakan kantor Balai Uji Coba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman, Kementerian PUPR. Perkuliahan direncanakan dimulai September 2019.
Sejarah membuktikan, (lulusan) ATPU menjadi tulang punggung prasarana. Sekarang Indonesia kembali membutuhkan tenaga-tenaga seperti itu.
Pada hari Rabu, Basuki melantik Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Indratmo Soekarno sebagai Direktur Politeknik PU. Tiga wakil direktur juga dilantik bersamaan, yaitu Pranoto Samto Atmojo, Masrianto, dan Danang Atmodjo.
Indratmo mengatakan, dari sedikitnya 8 juta tenaga kerja di bidang jasa konstruksi saat ini, hanya sekitar 500.000 yang tersertifikasi. Oleh karena itu, pendidikan vokasi yang mencetak SDM-SDM andal, siap pakai, dan kompeten perlu terus didorong.
Di Politeknik PU, lanjut Indratmo, kegiatan praktik minimal 60 persen. ”Jadi tidak akan terlalu banyak teori, tetapi praktik. Bagaimana misalnya memasang bata, mengetes beton, dan mengaspal jalan dengan benar. Mereka harus bisa mengoperasikan alat berat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada tahun pertama yang menurut rencana dimulai September 2019, akan ada 150 mahasiswa atau 50 siswa pada setiap prodi. Selain mendapat mata kuliah khas PU, mahasiswa akan magang di perusahaan badan usaha milik negara, kontraktor, ataupun konsultan.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mengatakan, kerja sama juga dijajaki dengan sejumlah institusi luar negeri, seperti dari Belanda dan Perancis, khususnya terkait kehadiran ahli dan instruktur. Sejauh ini, lembaga rekanan dari Jepang akan membantu dalam hal penyediaan alat-alat praktik.