Indonesia Tamu Kehormatan di Pameran Internasional di Arab Saudi
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
RIYADH, JUMAT — Indonesia menjadi tamu kehormatan dalam World Franchise Exhibition 2019 yang akan digelar di Al Khobar, Arab Saudi, 25-27 April 2019. Sejumlah waralaba Indonesia yang bergerak di bidang makanan, minuman, dan pakaian pun akan diikutsertakan. Upaya ini diharapkan bisa meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel berharap melalui pameran tersebut akan semakin banyak merek waralaba Indonesia yang dipasarkan di Arab Saudi.
Saat ini sudah ada beberapa merek Indonesia yang cukup sukses di Arab Saudi, seperti Indomie, J.CO Donuts & Coffee, ABC, dan Sasa.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Arab Saudi pada 2018 mencapai 6,1 miliar dollar Amerika Serikat, setara dengan Rp 85,4 triliun, atau meningkat 34,94 persen dibandingkan dengan tahun 2017. Meski demikian, Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 1,7 miliar dollar AS atau setara Rp 23,8 triliun.
Defisit disebabkan besarnya jumlah impor minyak bumi dari Arab Saudi. Upaya promosi produk dan budaya yang terus digencarkan oleh Pemerintah Indonesia diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi.
Selain Indonesia, World Franchise Exhibition 2019 juga akan diikuti oleh 150 perusahaan dan 600 pemilik merek lokal dan internasional. Jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 100.000 orang dari sejumlah wilayah di Arab Saudi dan negara-negara Arab di Teluk Persia. Panitia memperkirakan akan ada setidaknya 1.000 nota kesepahaman yang ditandatangani.
Pameran itu diselenggarakan oleh General Authority for Small and Medium Enterprises Arab Saudi dan Pemerintah Provinsi Timur Arab Saudi yang berada di bawah naungan Pangeran Ahmed bin Fahd bin Salman bin Abdulaziz, yang juga Wakil Gubernur Provinsi Timur.
Agus mengatakan, penunjukan Indonesia sebagai tamu kehormatan mencerminkan kedekatan hubungan Indonesia dan Arab Saudi yang kini disebutnya memasuki masa keemasan. Ini khususnya setelah kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada Maret 2017.
”Indonesia dan Arab Saudi saat ini berada pada masa keemasan. Indonesia mendapat tempat khusus di mata pemerintah dan masyarakat Arab Saudi,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas, Jumat (22/3/2019).
Pada festival budaya ”Janadriyah” yang digelar pada Desember 2018 hingga Januari 2019 di Riyadh, Arab Saudi, Indonesia juga ditunjuk Raja Salman sebagai tamu kehormatan. Dalam festival yang dihadiri lebih dari 10 juta orang itu, Indonesia menampilkan beragam kekayaan seni dan budaya.
”Partisipasi Indonesia dalam World Franchise Exhibition 2019 merupakan upaya KBRI Riyadh menggenjot promosi Indonesia di sektor ekonomi. Hal itu menyusul upaya promosi budaya yang telah dilaksanakan melalui Festival Janadriyah. Promosi di sektor ekonomi, khususnya di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata sangat krusial bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui masuknya devisa negara,” ujar Agus.
Selain mempromosikan produk dan budayanya, Indonesia juga menawarkan kemudahan, dukungan, dan fasilitas kepada investor Arab Saudi.
”Kami akan terus mendorong pengusaha Arab Saudi untuk berinvestasi di berbagai bidang dan menjadikan Indonesia sebagai contoh model salah satu negara paling sukses dan menarik sebagai tujuan investasi,” kata Agus.