8.000 Anggota TNI/Polri Kawal Pemilu 2019 di Sulteng
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dan Komando Resor Militer 132/Tadulako mengerahkan 8.000 personel untuk mengawal pelaksanaan Pemiihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 di Sulawesi Tengah
Oleh
VIDELIS JEMALI
·1 menit baca
PALU, KOMPAS - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dan Komando Resor Militer 132/Tadulako mengerahkan 8.000 personel untuk mengawal pelaksanaan Pemiihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 di Sulawesi Tengah.
Kesiapan Polri-TNI dalam menjalankan tugas mengawal pemilu ditunjukkan dengan apel bersama di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (22/3/2019). Berbagai satuan dari kepolisian dan TNI mengikuti upacara. Dibuat juga simulasi pembebasan sandera dan pemusnahan bom.
Kepala Polda Sulteng Brigadir Jenderal (Pol) Lukman Wahyu Hariyanto menyampaikan pihaknya sudah siap mengawal pelaksanaan pemilu dan pilpres. "Secara umum, semua daerah pemilihan sama pengamanannya. Kami tentu menyiapkan strategi menghadapi potensi ancaman dan rencana kontijensi atas situasi kaos," kata Lukman.
Secara umum, semua daerah pemilihan sama pengamanannya. Kami tentu menyiapkan strategi menghadapi potensi ancaman dan rencana kontijensi atas situasi kaos
Lukman menambahkan simulasi singkat dalam apel gelar pasukan gabungan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan aparat. Sinergi Polri-TNI menjadi kunci dalam menghadapi ancaman gangguan keamanan.
Sebanyak 8.000 personel itu terdiri atas 4.400 personel Polri, sisanya dari unsur TNI. Pada Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019, Komisi Pemilihan Umum Sulteng menetapkan 1,9 juta pemilih. Pemilih tersebar di 9.170 tempat pemungutan suara di 2.017 desa, 175 kecamatan di 13 kabupaten/kota.
Anggota KPU Sulteng Sahran Raden menyatakan pihaknya secara umum siap melaksanakan pemilu. Saat ini, logistik (surat suara dan kotak suara) siap didistribusikan ke kecamatan dan desa dari tingkat kabupaten/kota.