Korban Capai 57 Jiwa, Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Susulan
Hingga Minggu (17/3/2019) pukul 14.30 WIT, jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura, Papua menjadi 50 orang. Sementara itu, longsor yang dilaporkan terjadi di Kota Jayapura menyebabkan tujuh orang tewas.
Oleh
Fabio M Costa dan Fransiskus Pati Herin
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Hingga Minggu (17/3/2019) pukul 14.30 WIT, jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura, Papua menjadi 50 orang. Sementara itu, longsor yang dilaporkan terjadi di Kota Jayapura menyebabkan tujuh orang tewas. Dua bencana yang terjadi bersamaan itu dipicu oleh hujan deras dengan intesitas tinggi pada Sabtu (16/3) petang hingga malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi yang dihubungi dari Ambon, Maluku, pada Minggu menyampaikan data tersebut. "Itu masih data sementara. Kemungkinan masih terus berubah. Tim di lapangan masih mengumpulkan informasi," katanya. Dua jam sebelumnya, jumlah korban meninggal yang dilaporkan sebanyak 42 orang.
Itu masih data sementara. Kemungkinan masih terus berubah. Tim di lapangan masih mengumpulkan informasi
Adapun jumlah korban yang luka-luka diperkirakan sudah melampui 60 orang. Kerusakan material yang timbul, yang sebelumnya dilaporkan 5 mobil dan 19 rumah hanyut serta tiga jembatan juga dilaporkan rusak, diperkirakan masih terus bertambah.
Data yang sama juga disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Papua Komisaris Besar dr Ramon Amimam. Untuk sementara, total korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura mencapai 50 orang dan longsor di Kota Jayapura sebanyak tujuh orang.
Welliam menambahkan, pihaknya juga mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan banjir dan longsor agar waspada dengan bencana susulan. Warga diminta mengungsi ke tempat yang aman. Hingga saat ini, mendung masih bergelayut di daerah itu. Artinya, pontensi hujan masih tinggi.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili mengatakan, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga empat hari ke depan. Saat ini terjadi fenomena tekanan angin rendah dari Samudera Pasifik hingga perairan utara Papua. Suhu permukaan laut menjadi hangat sehingga memicu tumbuhnya awan hujan.
Fenomena ini menyebabkan adanya potensi tingginya curah hujan dengan intensitas sangat lebat. Misalnya dari hasil analisis BMKG, hujan per jam di Sentani pada Sabtu mencapai 38 milimeter dan 50 milimeter di daerah Angkasa, Kota Jayapura. "Biasanya curah hujan dengan intensitas rendah per jam berada di bawah 10 milimeter. Curah hujan di Sentani dan Kota Jayapura pada Sabtu kemarin sudah masuk kategori sangat lebat, " papar Petrus.
Dari catatan Kompas, total sudah terjadi lima kali banjir dan longsor di daerah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura selama tiga bulan terakhir. Bencana ini dipicu hujan deras selama beberapa jam pada malam hari seperti pada Sabtu kemarin.
Seperti di Kabupaten Jayapura, hujan deras juga menyebabkan longsor di Cagar Alam Cycloop. Material longsor itu lantas masuk ke sungai memicu banjir bandang menerjang permukiman. Ketinggian banjir bandang antara 0,6 meter dan 1,5 meter. Material longsor masih menutup sebagian badan jalan sehingga menghambat mobiliasi.
Berikut video yang diambil oleh kontributor Kompastv di Jayapura