Seiring jangkauan internet yang semakin luas, masyarakat kian terbiasa menggunakan platform digital untuk membeli barang. Tak terkecuali rumah. Perburuan rumah bisa dimulai dari memelototi laman penjualan dalam jaringan di gawai.
Tak hanya melihat foto dan ukuran rumah, calon pembeli juga bisa mencari informasi lebih komplet mengenai rumah yang ditawarkan. Informasi itu antara lain luas tanah dan bangunan, lokasi, serta kondisi umum rumah yang ingin diketahui calon pembeli. Bahkan, calon pembeli bisa mengetahui ancar-ancar dana yang perlu disiapkan serta cicilan bulanan jika menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).
Laman semacam ini ada yang disediakan pengelola platform digital jual-beli rumah. Namun, ada juga yang disediakan pengembang. Tinggal pilih yang paling sesuai, antara lain rumah.com, rumah123.com, olx.co.id, rumahdijual.com, dan urbanace.com.
Pembeli yang mengakses laman itu bisa memilih rumah sesuai dengan kriteria pencarian. Ingin mencari rumah di Banten, Jawa Barat, atau Sulawesi Utara, tinggal isi lokasi yang disasar. Ingin tanah atau bangunan luas atau rumah dengan dua kamar, cukup masukkan kriteria itu. Tersedia juga pilihan harga maksimum rumah.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Ignatius Untung memaparkan, ada pergeseran perilaku masyarakat dalam mencari informasi.
Kini, masyarakat cenderung mencari segala sesuatu dari internet, termasuk properti. Beberapa pengelola platform digital properti melihat peluang ini dengan menawarkan kemudahan ”one stop shopping”. Dengan cara ini, konsumen bisa memperoleh berbagai informasi di satu laman atau platform digital. Bahkan, jika cocok, bisa berlanjut ke transaksi jual beli.
”Tak sedikit pengelola portal properti yang menghubungkan konsumen dengan perbankan untuk mengetahui mekanisme pinjaman,” kata Untung.
Konsumen bisa memperoleh berbagai informasi di satu laman atau platform digital.
Wahyu, yang sedang berburu hunian di pinggiran Jakarta, mengakui, keberadaan laman penjualan properti daring memangkas waktunya mencari properti yang cocok. Dengan mengakses sejumlah laman, ia bisa menciutkan sasaran ke sejumlah rumah yang sesuai dengan kriterianya. Namun, Wahyu merasa tetap perlu melihat langsung rumah yang disasar.
”Kalau target yang dibidik sudah diseleksi berdasarkan kriteria yang kita masukkan di laman jual-beli properti, kita tinggal mendatangi rumah yang prospektif bagi kita. Jadi hemat waktu,” kata Wahyu.
Mempercepat proses
Perusahaan rintisan UrbanAce yang berdiri pada 2016 turut menggarap pemasaran real estat melalui aplikasi daring. Aplikasi ini menyediakan platform bagi agen properti untuk memasarkan produk sekaligus pilihan beli dan sewa properti bagi konsumen. Untuk mempercepat proses pembelian properti lewat KPR, UrbanAce bekerja sama dengan PT Bank UOB Indonesia.
Pendiri sekaligus CEO UrbanAce, Ronny Wuisan, menjelaskan, lebih dari 1.000 agen properti di Indonesia dapat segera mengirimkan rujukan kredit properti ke UOB Indonesia. Selanjutnya, menjadwalkan pertemuan dengan bank untuk mendiskusikan pilihan pembayaran skema cicilan.
”Aplikasi seluler kami juga memungkinkan agen properti mengelola bisnis mereka secara terintegrasi dalam satu platform. Informasi lengkap tentang transaksi dengan pembeli properti tersimpan di dalam aplikasi ini sehingga agen dapat memantau perkembangan proses pembelian properti dan mengelolanya dengan lebih efektif,” kata Ronny.
Kemudahan bertransaksi juga ditawarkan properti Rumah123.com yang memberikan fasilitas ”kalkulator KPR”. Fasilitas ini ditujukan bagi calon konsumen untuk menghitung cicilan kredit sebelum mengajukan KPR. Dari simulasi itu, calon konsumen dapat menghitung nilai pinjaman, jangka waktu, dan cicilan bulanan untuk memiliki rumah idaman.
Potensi pemasaran properti secara daring juga mendorong beberapa perusahaan portal jual-beli ikut menggarap pemasaran properti.
Penyedia platform jual-beli OLX, sejak tahun lalu, mulai fokus menggarap pemasaran properti. Head of Real Estate Category OLX Indonesia Ignasius Ryan Hasim mengatakan, permintaan properti yang tidak pernah surut melandasi langkah OLX memperluas pemasaran ke arah properti baru. Platform ini tak hanya menyuguhkan pilihan apartemen atau rumah seken, tetapi juga properti baru yang sedang dalam tahap pengembangan. Saat ini ada 10 pengembang yang bekerja sama dengan OLX dalam memasarkan proyek hunian.
”Peran OLX mempertemukan pengembang dengan calon pembeli,” katanya.
Ryan menambahkan, sektor properti memiliki penawaran dan permintaan tertinggi di OLX. Setiap bulan ada sekitar 95.000 penjual dengan 340.000 iklan properti yang dipasarkan melalui laman OLX. Setidaknya ada tiga calon pembeli potensial untuk setiap iklan properti, dengan kecepatan rata-rata terjual 22 hari untuk apartemen dan 24 hari untuk rumah.
Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Budi Satria mengakui, pemasaran properti secara daring kian populer. Tak ingin ketinggalan, BRN membuat laman btnproperti.co.id. Upaya ini berbuah manis.
Menurut Budi, BTN merealisasikan penyaluran kredit Rp 3,5 triliun tahun lalu, dengan hampir 100.000 debitor yang mengajukan KPR secara daring.
”Kami yakin, penjualan secara daring ini semakin besar pada masa yang akan datang dan menjadi salah satu kanal distribusi yang berkontribusi utama dalam bisnis KPR maupun KPA (kredit pemilikan apartemen),” kata Budi.
Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit properti per akhir 2018 sebesar Rp 938 triliun, dengan pertumbuhan 16,3 persen secara tahunan. Kredit properti itu tediri dari kredit konstruksi, KPR, KPA, serta real estat.
Perkembangan pemasaran properti daring tidak akan seketika menyurutkan model pemasaran properti konvensional, seperti pameran properti dan iklan-iklan di media massa. Pada akhirnya, konsumen memiliki semakin banyak pilihan dalam memburu rumah idaman.