Humas BUMN Harus Isi Kekosongan Informasi untuk Tangkal Hoaks
Peran humas di badan usaha milik Negara atau BUMN sangat vital guna menangkal hoaks akibat kekosongan informasi. Lewat pemaparan fakta yang mudah dicerna masyarakat, humas diharapkan dapat ikut mencerdaskan masyarakat untuk membangun bangsa.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Peran humas di badan usaha milik negara sangat vital guna menangkal hoaks akibat kekosongan informasi. Lewat pemaparan fakta yang mudah dicerna masyarakat, humas diharapkan dapat ikut mencerdaskan masyarakat untuk membangun bangsa.
Hal itu dikatakan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal dalam Musyawarah Nasional Forum Humas BUMN di Bandung, Rabu (13/3/2019). Dalam acara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas terpilih menjadi Ketua Forum Humas BUMN periode 2019-2021.
Hambra mengatakan, humas sudah seharusnya memberikan informasi sesuai fakta, baik positif maupun negatif. Namun, jika ada informasi bohong yang dapat merusak citra perusahaan, humas perlu menangkalnya dengan informasi yang benar.
”Informasi harus disampaikan sesuai fakta. Kalau itu hoaks, harus ditangkal,” ujarnya.
Menurut Hambra, Forum Humas BUMN harus mampu memengaruhi opini publik dengan strategi yang ada sehingga pola pikir masyarakat terus terbangun dengan ideal. Forum Humas BUMN juga diminta menjadi perpanjangan tangan Kementerian BUMN dalam menangkal berita bohong.
Ketua Forum Humas BUMN terpilih Rohan Hafas menambahkan, saat ini terdapat 143 perusahaan BUMN berperangkat humas yang memiliki kemampuan tidak seragam. Forum ini menjadi wadah untuk menjembatani kemampuan tersebut dengan memberikan pemberitaan secara reguler.
Menurut Rohan, pemberitaan secara reguler ini diutamakan dengan menunjukkan prestasi dan program yang dekat dengan masyarakat. Jika publik mendapatkan fakta yang positif, hoaks dapat ditangkal.
”Hoaks terjadi akibat kekosongan informasi. Dengan memberi informasi terkait prestasi dan kinerja secara reguler, masyarakat menjadi tahu. Jadi, kalau ada hoaks, kami bisa dengan mudah menangkalnya karena telah memiliki publikasi dasar,” ujarnya.
Visual menarik
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Bambang Eka Cahyana berujar, beragam kebutuhan masyarakat mengharuskan humas membuat pemberitaan dengan informasi padat, tetapi berdaya tarik. Pemberitaan positif dengan visual yang baik menjadi cara ideal menarik minat masyarakat mencerna informasi dari perangkat humas.
Menurut Bambang, permainan visual menjadi salah satu cara untuk memberitakan informasi yang dapat diterima masyarakat, bahkan bisa menangkal hoaks. Dengan menyajikan foto dan video kreatif, ujarnya, Pelindo I mendapatkan respons positif di media sosial.
”Sulit jika menangkal hoaks hanya dengan kata-kata. Ada istilah no picture is hoax, tidak ada gambar itu hoaks. Kami ingin memberikan kesan pelabuhan itu adalah entitas yang menyenangkan dengan memberikan visual yang menarik,” tuturnya.