JAKARTA, KOMPAS – Komisi Pemilihan Umum membentuk Komite Damai untuk mengantisipasi keributan antarkedua pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di debat ketiga. Selain itu, KPU juga telah menentukan sembilan panelis berlatar belakang akademisi, aktivis, dan budayawan sesuai dengan tema debat.
Anggota KPU Wahyu Setiawan mengatakan, pembentukan Komite Damai merupakan hasil evaluasi bersama kedua tim kampanye pasangan capres-cawapres terhadap penyelenggaraan debat presidensial kedua yang digelar pada 17 Februari 2019. Tim tersebut akan bertugas mengawal debat ketiga nanti supaya berlangsung kondusif.
"Komite ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jika terjadi permasalahan dalam debat, maka Komite Damai yang bertugas untuk menyelesaikan, mendamaikan, membuat suasana para pendukung menjadi lebih tertib," ujar Wahyu usai Focus Group Discussion (FGD) persiapan debat ketiga di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Komite Damai terdiri dari KPU, Badan Pengawas Pemilu, serta perwakilan satu orang dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma\'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Hingga saat ini, KPU belum menerima usulan nama dari kedua tim kampanye untuk ditempatkan di Komite Damai. Usulan harus sudah diterima KPU paling lambat satu hari sebelum debat ketiga berlangsung.
Wahyu mengemukakan, pembentukan Komite Damai berangkat dari pengalaman debat kedua calon presiden yang kala itu terjadi keributan antara pendukung Jokowi-Ma\'ruf dan pendukung Prabowo-Sandiaga di dalam ruangan debat.
Menurut Wahyu, Komite Damai nanti mempunyai kewajiban untuk memberikan peringatan terhadap para pendukung yang membuat suasana debat menjadi gaduh. Jika teguran tak diindahkan, lanjut Wahyu, maka Komite Damai berwenang untuk mengeluarkan yang bersangkutan dari ruangan debat.
Komite Damai terdiri dari KPU, Badan Pengawas Pemilu, serta perwakilan satu orang dari Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma\'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Terkait format debat, Wahyu juga menegaskan tidak akan ada banyak perubahan. Segmen debat eksploratif dan debat naratif yang dihadirkan di debat kedua dipastikan akan tetap ada di debat ketiga.
Sebelumnya, KPU bersama perwakilan tim sukses kedua calon juga telah menyepakati untuk mengurangi jumlah pendukung yang hadir di arena debat. Pada debat kedua, jumlah total pendukung yang diperkenankan masuk ke arena debat sebanyak 280 orang atau 140 orang tiap kandidat. Sedangkan di debat ketiga dikurangi menjadi 150 orang atau masing-masing pendukung berjumlah 75 orang.
Debat ketiga yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta hanya diikuti oleh kedua cawapres yakni Ma\'ruf Amin dan Sandiaga Uno. Bertindak sebagai moderator adalah jurnalis Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.
Putri mengatakan, dirinya akan bersikap netral saat debat. Dia juga memastikan debat akan berjalan dinamis dan proporsional.
"Rambu-rambu sudah jelas. Dalam debat nanti, kami harap semua bisa maksimal menyampaikan sudut pandang pola pikir, dan tanya-jawabnya sehingga bisa memberi kepuasan kepada para pemilih yang belum tentukan pilihan," ujar Putri.
Panelis debat
KPU telah menentukan sembilan panelis berlatarbelakang akademisi, aktivis, dan budayawan sesuai dengan tema debat yakni pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Mereka bersama-sama akan menyusun pertanyaan lewat focus grup discussion (FGD) dan pembahasan internal selama tiga hari.
Adapun panelis berlatarbelakang akademis antara lain, Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama, Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor Universitas Syiah Kuala Samsul Rizal, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi, Guru Besar FISIP Universitas Sumatera Utara Subhilhar, Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura Chairil Effendy, dan Dosen Universitas Airlangga sekaligus Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia David S Perdanakusuma. Sementara dua panelis lainnya yakni Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah dan budayawan Radhar Panca Dahana.
“Pada debat ketiga kami tetap menyepakati untuk tidak menyampaikan kisi-kisi pertanyaan kepada para kandidat. Para panelis juga akan menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan soal ke pihak manapun,” ujar Wahyu.
Selain itu, pertemuan antara panelis juga menyepakati Yos Johan Utama sebagai koordinator panelis debat ketiga. Sedangkan Anis Hidayah ditunjuk sebagai sekretaris panelis debat.
“Pertemuan tadi belum sampai membahas mengenai pertanyaan. Kami akan melanjutkan pembahasan dan mematangkan pertanyaan malam nanti dan besok. Semoga pertanyaan bisa selesai dalam waktu yang cepat dan berkualitas,” kata Yos Johan.