Sandiaga Soroti Kesejahteraan Guru Taman Kanak-kanak
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyerap aspirasi dari sejumlah kalangan demi memaksimalkan penampilannya menjelang debat ketiga pada 17 Maret 2019. Kali ini, Sandiaga menyoroti kesejahteraan guru taman kanak-kanak se-Provinsi DKI Jakarta.
Suasana Sekretariat Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Jakarta seketika riuh saat mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tiba pukul 16.30. Yel-yel dari guru taman kanak-kanak (TK) menyambut kedatangannya. ”Selamat datang Bang Sandi,” teriak para pendukung yang sudah berkumpul sejak pukul 14.00 itu.
Di hadapan puluhan guru TK dalam acara deklarasi dukungan Masyarakat Peduli Pendidikan Usia Dini pada Senin (11/3/2019), Sandiaga mengatakan akan memperhatikan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para guru.
”Salah satu yang disorot adalah status dari para guru TK, sekaligus kesejahteraannya. Ke depan nanti, kami perlu memberikan perhatian lebih kepada peningkatan kesejahteraan guru untuk meningkatkan kualitas mereka,” ujar Sandiaga.
Sandiaga melanjutkan, kesejahteraan guru TK belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Dia bahkan menyebutkan, gaji guru pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah ”sajuta” atau singkatan dari sabar, jujur, dan tawakal.
Oleh karena itu, Sandiaga pun meminta saran dan masukan tertulis dari para guru terkait persoalan sistem pendidikan dan kesejahteraan mereka. Hal itu penting diperhatikan karena kesejahteraan guru berbanding lurus dengan kualitas pendidikan yang didapatkan oleh anak.
”Anak usia 0-7 tahun itu berada pada golden period. Oleh karena itu, dibutuhkan satu sistem pendidikan yang bisa membangun karakter, daya juang, dan akhlak yang karomah dari para anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Peduli Pendidikan Usia Dini Eka Putri Handayani menyatakan siap memenangi pasangan Prabowo-Sandi dengan cara-cara yang cerdas dan bermartabat.
Serap aspirasi
Akhir pekan lalu, Sandiaga berkampanye di Jawa Barat, khususnya di daerah Bandung, Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya, untuk menyerap aspirasi masyarakat sesuai dengan topik debat presiden ketiga. Di sela kunjungannya di Tasikmalaya, Sabtu (9/3), misalnya, Sandi menyoroti isu kesehatan ibu dan bayi.
Debat presidensial ketiga akan membahas lima tema, yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan.
Sandiaga mengatakan, selama kunjungannya ke daerah-daerah, dia telah mengumpulkan cerita dari masyarakat seputar lima topik debat tersebut. Cerita-cerita itu akan menjadi amunisi bagi Sandiaga dalam menghadapi debat ketiga.
”Tiga hari ke depan, saya akan terus menyerap aspirasi masyarakat. Bagi saya, debat ini seharusnya menjadi ajang untuk memberikan suatu gagasan agar masyarakat lebih mantap memilih,” ujar Sandiaga. Dia juga menyatakan akan tampil apa adanya dalam debat ketiga.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Danhil Anzar Simanjutak, mengatakan, untuk menghadirkan gagasan solutif terkait lima tema debat, Sandiaga juga bertemu dengan sejumlah ahli, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Format debat ketiga akan sedikit berbeda dibandingkan dengan debat sebelumnya. Kedua cawapres akan menerima sejumlah pertanyaan yang sama. Hal tersebut diharapkan mampu menggali gagasan terbaik dari kedua cawapres dari lima tema debat. (DIONISIO DAMARA)