Pekerja menata kotak berisi surat suara yang telah dicetak PT Gramedia di Jakarta, Jumat (8/3/2019) dan langsung didistribusikan ke sejumlah daerah. PT Gramedia telah mencetak dan mendistribusikan surat suara untuk lima provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sulawesi Selatan. Adapun total surat suara yang dicetak PT Gramedia yaitu 292.019.984 lembar.
JAKARTA, KOMPAS -- Sebanyak 839 juta surat suara untuk Pemilihan Umum 2019 telah dicetak sejak proses pencetakan serentak yang dimulai pada 20 Januari lalu. Surat suara yang telah tercetak langsung didistribusikan ke sejumlah daerah untuk disortir jika terjadi kerusakan.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra di Jakarta, Senin (11/3/2019), menyampaikan, saat ini KPU dan enam perusahaan konsorsium pencetak telah memproduksi sekitar 839 juta surat suara atau 86 persen dari total surat suara yang dicetak. Adapun total jumlah surat suara yang dicetak sebanyak 971.809.564 lembar.
Pada Pemilu 2019, KPU memproduksi lima jenis surat suara untuk pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Jumlah itu sesuai dengan jumlah pemilih tetap ditambah dengan 2 persen surat suara cadangan.
Berdasarkan rekapitulasi KPU, surat suara yang telah tercetak untuk pilpres yaitu 172.298.207, surat suara DPD 149.140.213, DPR sebanyak 189.032.505, DPRD Provinsi berjumlah 175.114.69, dan DPRD Kabupaten/Kota 153.500.271.
KOMPAS/PRADIPTA PANDU
Pekerja memuat kotak berisi surat suara yang telah dicetak PT Gramedia Cikarang di Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/3/2019). Surat suara yang telah ditata tersebut segera didistribusikan ke Gudang Penyimpanan Komisi Pemilihan Umum Kota Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sementara rekapitulasi pencetakan surat suara berdasarkan perusahaan pencetak yakni PT Aksara Grafika Pratama (58.154.515 surat suara), PT Balai Pustaka (118.281.699 surat suara), PT Temprina Media Grafika (235.650.557 surat suara), PT Gramedia (272.988.251 surat suara), PT Adi Perkasa Makassar (64.015.184 surat suara), PT Puri Panca Pujibangun (89.995.681 surat suara).
KOMPAS/PRADIPTA PANDU
Anggota KPU Ilham Saputra
Adapun proses produksi sesuai jadwal tender berlangsung selama dua bulan terhitung sejak 20 Januari-19 Maret 2019. Sementara distribusi dan serah terima berlangsung 1-29 Maret 2019.
"Kami akan kirimkan pengganti surat suara yang rusak seperti robek atau terdapat noda hitam yang sangat menggangu. Kami menunggu laporan dari provinsi terkait jumlah kerusakan dan akan segera kami tindak lanjuti," ujarnya.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mencatat, terdapat 329 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota yang melakukan penyortiran menemukan surat surat dengan kondisi rusak. Data tersebut didapat sejak pendistribusian surat suara pada 16 Januari hingga 4 Maret 2019.
KOMPAS/PRADIPTA PANDU
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin usai rapat evaluasi debat kedua di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan, banyaknya jumlah daerah yang menemukan surat suara rusak membuat KPU perlu meningkatkan perhatiannya saat menyortir. Bawaslu pun meminta agar KPU menjaga kondisi surat suara saat menyortir dan memasukkan ke dalam amplop.
"Pengawasan terhadap surat suara ini juga penting untuk menghindari adanya surat suara yang tertukar antar daerah pemilihan. Ini berpotensi mengganggu proses jalannya pemungutan dan penghitungan suara serta menimbulkan adanya sengketa," ujarnya.