JAYAPURA, KOMPAS — Gempa bermagnitudo 5,3 mengguncang Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Jumat (8/3/2019). Gempa yang terjadi pukul 14.32 WIT ini berlangsung sekitar lima detik. Gempa ini hanya berselang tujuh jam setelah gempa bermagnitudo 4,6 melanda Kabupaten Jayapura pada Jumat pagi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, guncangan dilaporkan terasa di Wamena hingga Kabupaten Yalimo. Jarak antara Yalimo dan Wamena sekitar 250 kilometer.
”Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa di Yalimo. Pusat gempa berada di darat pada jarak 71 kilometer arah timur laut Kabupaten Yalimo. Gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer,” papar Rahmat.
Ia menuturkan, gempa di Wamena termasuk gempa dangkal akibat pergerakan sesar lokal. Hal ini berdasarkan analisis BMKG terhadap lokasi pusat gempa dan kedalamannya.
”Hasil analisis pusat gempa menunjukkan, gempa di Wamena ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar strike slip,” ucap Rahmat.
Ia menambahkan, dari hasil pantauan BMKG, belum ada gempa susulan di Yalimo hingga pukul 15.00 WIT. ”Kami mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Rahmat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi menyebutkan, hingga kini belum ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban warga akibat gempa di Wamena.
”Kami berharap masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah pesisir dan pegunungan Papua, mewaspadai dampak pascagempa bumi seperti tsunami dan longsor. Tahun ini, pergerakan sesar lokal di Papua cukup aktif,” ucap Welliam.
Pada Jumat pagi, gempa juga melanda Kabupaten Jayapura dengan kekuatan M 4,6. Gempa yang terjadi di laut pukul 07.23 WIT itu tidak berpotensi tsunami. Dari catatan Kompas, total telah terjadi 18 kali gempa di wilayah Papua dan Papua Barat sejak akhir Desember 2018 hingga kini.
Gempa dengan kekuatan terbesar, yakni bermagnitudo 6,1, mengguncang Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, pada 28 Desember 2018. Saat itu, gempa menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan kantor Gubernur Papua Barat.