SURABAYA, KOMPAS - Kawasan Jembatan Suramadu di pesisir utara Surabaya, Jawa Timur, akan dikembangkan sebagai tujuan wisata baru dengan daya tarik kereta gantung. Penambahan destinasi baru ini dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk mewujdukan target kunjungan 24 juta wisatawan tahun ini.
“Rencananya akan dibuka saat ulang tahun Kota Surabaya,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Jumat (1/3/2019) usai acara bersih sampah di kaki Jembatan Suramadu, Kota Surabaya. Hari jadi Kota Surabaya diperingati setiap tanggal 31 Mei.
Pembangunan kereta gantung merupakan bagian dari pengembangan di daerah penghubung Surabaya-Madura menjadi kawasan wisata. Pengerjaan proyek ini dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai saat peringatan hari jadi Kota Surabaya tahun ini.
Kereta gantung ini memiliki panjang sekitar 725 meter dan tinggi 25 meter, melintasi Jembatan Suramadu hingga Jembatan Suroboyo. Ada 20 kereta gantung yang disiapkan dengan kapasitas masing-masing enam orang. Wahana anyar ini dibangun PT PP Properti Suramadu, menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan sehingga tidak membebani anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Sebagai destinasi wisata baru, kereta gantung akan ditunjang berbagai fasilitas, salah satunya adalah sentra usaha bagi pedagang kaki lima. Warga sekitar yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan akan diprioritaskan ikut serta.
”Kalau Senin-Jumat bekerja sebagai nelayan. Akhir pekan menjadi pelaku wisata,” tutur Risma.
Perahu-perahu nelayan di sekitar Jembatan Suramadu juga akan dicat aneka warna. Hal itu bakal menarik minat anak milenial penghobi fotografi. Jepretan di kawasan ini dijamin bakal sangat ikonik. “Kemudahan akses juga akan diperhatikan. Jalan menuju Suramadu akan lebih mudah karena akan dihubungkan dengan Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya,” kata Risma.
Bersihkan sampah
Risma menambahkan, potensi wisata di kawasan pesisir utara Surabaya saat ini cukup menjanjikan. Ada Jembatan Suroboyo di kawasan Bulak, sekitar 2 kilometer arah timur Jembatan Suramadu. Destinasi ini mampu menarik wisatawan karena ditata dengan baik dan bebas dari sampah.
“Dahulu, Bulak kotor penuh sampah. Sekarang sudah bersih dan membuat wisatawan betah menikmati. Kalau tempatnya kotor, siapa yang mau berkunjung ?” ucap Risma.
Oleh sebab itu, dia meminta warga dan nelayan untuk aktif menjaga kebersihan. Akan tidak efektif apabila destinasi wisata yang sudah dibangun lantas sepi pengunjung hanya karena penuh sampah.
Kepedulian masyarakat terlihat dalam kegiatan bersih-bersih sampah di sekitar Suramadu memeringati Hari Peduli Sampah Nasional, Jumat pagi. Kegiatan ini berlangsung dari Kawasan jembatan Suramadu hingga Pantai Ria Kenjeran. Sebanyak 14,6 ton sampah dipungut sekitar 10.000 warga selama tiga jam. Sampah yang ditemukan mayoritas berupa sampah plastik dan kertas.
Rohimin (50), nelayan setempat berharap kehidupannya bisa lebih sejahtera jika menjadi bagian dari pelaku wisata. Istrinya nanti bisa berjualan guna menambah penghasilan dari melaut yang sering tidak menentu. ”Biasanya Rp 100.000 per hari. Namun, sekarang sedang turun akibat cuaca buruk,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti berharap, bertambahnya destinasi wisata mampu mendongkrak kunjungan wisatawan. Tahun ini, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 24 juta orang. Tahun lalu, ada 20 juta wisatawan datang ke Kota Surabaya.