Tim Jokowi Incar Suara di Tujuh Wilayah di Jawa Barat
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin kian intensif mendekati pemilih yang sejak tahun 2014 dikenal sebagai basis calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, di Jawa Barat. Pendekatan bernuansa kebudayaan dan keagamaan dinilai efektif menarik simpati pemilih di wilayah itu.
Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq, Senin (25/2/2019) malam, mengatakan, TKN sejak awal menjadikan Jawa Barat sebagai wilayah rebutan (battle ground) yang harus dimenangi calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Jokowi-Ma’ruf. Tujuannya untuk membalikkan keunggulan atas Prabowo Subianto yang pada tahun 2014, saat berpasangan dengan Hatta Rajasa, meraih 59,78 persen perolehan suara.
”Kami menargetkan tujuh kabupaten/kota battle ground yang harus dimenangkan itu Bogor, Kota Bogor, Depok, Sukabumi, Bekasi, dan Kota Bekasi,” kata Maman.
Untuk meraih kemenangan di Jawa Barat, TKN menggunakan pendekatan kebudayaan dan keagamaan. Pendekatan kebudayaan dilakukan dengan menggelar berbagai festival, terlibat dalam berbagai komunitas sanggar, serta berdiskusi dengan para seniman dan tokoh-tokoh adat setempat.
Adapun terkait pendekatan keagamaan, ketokohan Ma’ruf Amin sebagai ulama dimaksimalkan untuk mendekati pemilih di Jawa Barat. Pihaknya juga membekali para dai (pendakwah) untuk berceramah kebangsaan tentang infrastruktur. ”Sehingga prestasi Jokowi di Jawa Barat itu bisa dijelaskan, mulai dari pembangunan dua jalan tol, Bandara Kertajati, dan proyek Citarum,” katanya.
Strategi lain yang digunakan adalah menggandeng kaum milenial Muslim, seperti santri, remaja masjid, dan mahasiswa perguruan tinggi Islam. Mereka diajar untuk peka terhadap kabar bohong atau hoaks dan lebih bijak dalam bermedia sosial.
Pendekatan itu, kata Maman, sejauh ini efektif mendekati pemilih loyal Prabowo-Sandi, khususnya di wilayah Tasik dan Garut. ”Untuk pesisir utara dan selatan (Jawa Barat), pendekatan kebudayaan lebih diterima,” katanya.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, Jawa Barat masih menjadi basis calon presiden Prabowo Subianto. Bahkan, hasil survei internal BPN, Prabowo-Sandi saat ini unggul lebih dari 65 persen.
”Padahal, itu yang bekerja sudah ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah kepala daerah. Jadi, memang sekarang masyarakat itu tidak mudah dipengaruhi. Mereka sudah mengalami situasi yang berat,” tutur Dahnil.
Pintu ke pintu
Kurang dari dua bulan menjelang pemilihan umum, upaya mendekati pemilih di basis lawan juga gencar dilakukan kubu BPN Prabowo-Sandiaga. Selain Jawa Tengah, BPN melalui Sandiaga kini juga menyasar wilayah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur dan Bali.
Dahnil mengatakan, meski sering ditolak, situasi itu tidak menyurutkan semangat timnya mendatangi langsung rumah warga dari pintu ke pintu untuk menyosialisasikan program Prabowo-Sandi. Penolakan sebagian masyarakat terhadap kedatangan Sandi di Bali menjadi tantangan untuk terus mengedukasi masyarakat agar lebih dewasa dalam berdemokrasi.
”Kami pikir itu adalah ancaman yang tidak baik buat demokrasi. Tetapi, kami yakin masyarakat Bali sangat menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi sikap politik yang berbeda,” ujarnya.
Maman menambahkan, upaya kubu BPN mengganggu basis Jokowi kian meningkatkan solidaritas TKN untuk bekerja lebih keras meyakinkan masyarakat. ”Semakin Anda mengganggu, semakin kami kuat untuk memenangi pertarungan,” katanya. (STEFANUS ATO)