Mengembangkan Ekonomi Daerah hingga Mitigasi Kecelakaan
Setelah sekitar tiga tahun berdiri, ruas Jalan Tol Cikopo, Purwakarta menuju Palimanan, Cirebon dan sebaliknya, terus dikembangkan. Tak lain, tujuannya untuk meningkatkan konektivitas serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar.
Sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia saat ini, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) membentang sepanjang 116,5 kilometer (km), mulai dari km 72 hingga km 188. Jalan tol ini berada di antara Tol Jakarta-Cikampek dan Palimanan-Kanci.
Tol Cipali terbagi menjadi enam seksi, yaitu Cikopo-Kalijati (27,05 km), Kalijati-Subang (11,2 km), Subang-Cikedung (28,7 km), Cikedung-Kertajati (18,9 km), Kertajati-Sumberjaya (18,9 km), dan Sumberjaya-Palimanan (14,05 km).
Tol tersebut mulai beroperasi pada Juni 2015. PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra) telah mengakuisisi 45 persen saham efektif dari tol itu. Sementara anak usahanya, PT Lintas Marga Sedaya (LMS), merupakan pemegang konsesi untuk ruas Tol Cipali.
PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra) telah mengakuisisi 45 persen saham efektif dari tol itu.
Menjadi bagian dari Tol Trans Jawa, Tol Cipali merupakan saluran distribusi utama barang dan transportasi umum di Jawa. Hal itu diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan kawasan industri, perumahan, perkantoran dan pariwisata dan agrobisnis.
"Di sepanjang jalan tol itu, kita akan melewati lima kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan berakhir di Palimanan, dan Cirebon," kata Wakil Presiden Direktur PT LMS Firdaus Azis saat kegiatan ekspedisi Astra Infra dengan tema "Inspirasi Astra di Tol Jawa", Minggu (24/2/2019).
Baca juga: Astra Infra Buka Akses Cikupa Menuju Merak
Keberadaan Tol Cipali itu membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomiannya, khususnya melalui kuliner. Peluang ini dapat menjadi daya tarik bagi para pengguna jalan tol yang ingin berwisata kuliner, misalnya ada sate maranggi, soto kudus, ketan kampoeng, tape uli, dan beragam makanan lokal khas lainnya.
Baca juga: Jalan Tol Mesti Fasilitasi Pengembangan Etalase Potensi Lokal
Direktur Operasional PT LMS, Rinaldi juga menyampaikan, upaya itu sekaligus memitigasi kecelakaan. "Ketika sudah lelah berkendara, ada baiknya keluar tol untuk mampir ke daerah-daerah yang tentu menawarkan kekhasannya," ujarnya.
Rinaldi mengatakan, pembayaran di Tol Cipali itu didasarkan pada jumlah kilometernya, bukan pada keluar-masuk gerbang tol. Maka, keluar tol untuk menikmati kekhasan suatu daerah dapat menjadi pilihan.
Pembayaran di Tol Cipali itu didasarkan pada jumlah kilometernya, bukan pada keluar-masuk gerbang tol. Maka, keluar tol untuk menikmati kekhasan suatu daerah dapat menjadi pilihan.
Mitigasi kecelakaan
Meski baru tiga tahun beroperasi, Jalan Tol Cipali dapat dikatakan mulus, meskipun beberapa kali ada kontur jalan yang bergelombang karena membelah Bukit Salam, di Kilometer (KM) 181 hingga KM 182. Sementara itu, pemandangan di kanan-kiri jalan tol dihiasi pepohonan serta bentangan sawah.
Memang indah, namun Jalan Tol Cipali yang lurus dan panjang cenderung membuat pengendara tergoda memacu kendaraannya semakin cepat. Dalam memitigasi kecelakaan, PT LMS pun sedang mengembangkan konsep sinergi penghijauan di seluruh simpang susun Cipali.
"Untuk memberi kenyamanan dan memastikan keselamatan selama berkendara, dua atau tiga tahun ke depan, kami menargetkan di sepanjang simpang susun sudah ditanami pohon Tabebuia Kuning, Tabebuia Pink, Akasia, dan Cemara Angin. Dengan begitu, diharapkan pengendara akan mengurangi kecepatannya untuk menikmati keindahan alam," kata Firdaus.
Tak hanya itu, dari sisi keamanan, PT LMS juga sedang menguji coba lampu strobo untuk membantu penerangan di malam hari guna mengurangi kecelakaan di titik yang dianggap rawan. Lampu strobo berwarna biru diletakkan di lima titik rawan kecelakaan, yaitu di KM 80, 115, 129, 137, dan 142.
Ada pula upaya pemasangan rumble dot sepanjang 28,5 km. Rumble dot dipasang pada bahu jalan untuk memberi sinyal kepada kendaraan yang melintas di bahu jalan agar segera berpindah kembali ke lajur yang semestinya.
Sementara dari sisi kenyamanan, PT LMS juga akan menambah layanan di rest area, tepatnya di KM 86 dan 130. "Berdasarkan keluhan dari masyarakat, kami akan menambah jumlah toilet dan parkir di kedua rest area tersebut," kata Firdaus.
Pengembangan wilayah
Banyak pengembangan wilayah yang terjadi melalui keberadaan Tol Cipali, salah satunya, Bandara Kertajati di KM 159. "Kami sedang diminta pemerintah, dalam hal ini Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), untuk membuka akses ke Bandara Kertajati," ujar Firdaus.
Baca juga: Target Ambisius Bandara Kertajati
PT LMS nantinya akan membangun tol akses menuju Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, sepanjang 6 km. Saat ini, prosesnya masih dalam tahap pembebasan lahan. Namun, untuk Perizinan dari BPTJ serta Detail Engineering Design (DED) sudah disetujui.
Akses tol menuju Bandara Kertajati ini juga terkoneksi dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dimulai dari KM 159 daerah Kalijati dan tembus di KM 152 Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dari arah Bandung.
Melalui pembangunan akses tol ke Bandara Kertajati, Firdaus memproyeksikan akan terjadi pertumbuhan jumlah kendaraan. Diharapkan, kendaraan per hari yang berlalu lintas akan mencapai 2.000 unit hingga 4.000 unit yang melintasi Tol Cipali.
Pembangunan daerah tentu memberi dampak positif bagi wilayah sekitarnya. Ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomian daerah. (SHARON PATRICIA)