TANGERANG, KOMPAS — PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra) melalui anak usahanya, PT Marga Mandalasakti, akan meresmikan sekaligus membuka akses baru gerbang tol dari Cikupa, Kabupaten Tangerang, menuju Merak, Kota Cilegon, Banten, dan sebaliknya. Kegiatan itu sekaligus menambah perluasan akses menuju Banten.
”Pembukaan akses akan dilakukan pada Senin (25/2/2019) tengah malam nanti pukul 00.00. Melalui akses jalan itu, bagi yang ingin ke Banten atau Pasar Kemis, Tangerang, tidak perlu keluar lagi ke Bitung karena bisa langsung keluar ke Cikupa,” kata Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) Krist Ade Sudiyono di Tangerang, Minggu (24/2/2019).
Hal ini disampaikan dalam kegiatan ekspedisi Astra Infra dengan tema ”Inspirasi Astra di Tol Jawa” yang juga masih dalam rangkaian Hari Ulang Tahun Ke-62 Astra. Dalam kegiatan selama dua hari, Astra Infra akan menyusuri empat ruas tol yang tergabung dalam Jalan Tol Trans-Jawa, yaitu ruas Tol Tangerang-Merak, Cikopo-Palimanan, Semarang-Solo, dan Jombang-Mojokerto, dengan total panjang mencapai 302 kilometer.
PT MMS mulai mengoperasikan ruas Jalan Tol Tangerang-Merak sejak 1990 di sepanjang 72,45 kilometer yang menghubungkan Tangerang Barat sampai Merak, ujung barat Pulau Jawa. Jalan tol itu melalui tiga wilayah, yaitu Tangerang, Serang, dan Cilegon.
Lebih lanjut, Krist menyampaikan, selain membuka akses baru, Astra Infra juga akan membangun perluasan lebar lajur jalan tol agar akses lalu lintas ke Banten semakin meningkat. ”Saat ini dari Bitung sampai Balaraja Barat sudah 2 kali 4 lajur. Kami akan perpanjang sampai ke Cilegon Timur,” ujarnya.
Ia mengatakan, proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan lajur ke-3 dari ruas Balaraja Barat ke Cikande sepanjang 12,5 kilometer mulai dari Kilometer 39+200 hingga Km 51+700. Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap, dari tahun ke tahun, dan akan terus berlanjut hingga ke Cilegon Timur.
Selain itu, proyek lain adalah pembangunan simpang susun sempurna Balaraja Timur yang juga untuk memperbarui dan meningkatkan akses gerbang ke jalan tol. ”Simpang susun sempurna itu artinya baik dari Jakarta maupun Merak bisa keluar ke Balaraja Timur, begitu juga sebaliknya. Kami targetkan dapat selesai tahun ini,” katanya.
PT MMS juga sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa pengembang wilayah di Banten dan pemerintah daerah untuk membuka simpang susun baru, yaitu keluar ke Cilegon Timur. ”Dengan adanya simpang susun baru, nanti pengemudi dari Jakarta yang biasanya keluarnya ke kiri, dapat juga keluar ke arah kanan,” lanjutnya.
Krist menyatakan, sejauh ini progresnya sudah sampai tahap penyusunan detail engineering design (DED). Sementara proses perizinan saat ini sedang disusun dan kemudian akan diajukan ke Badan Usaha Jalan Tol. ”Semoga tahun ini bisa dimulai konstruksinya agar pembangunan di Banten meningkat,” ucapnya.
Banten bangkit
Sesuai dengan tag line ”Banten Bangkit” dan ”Ayo ke Banten”, selama setahun ini PT MMS memiliki program meningkatkan kunjungan ke Banten, baik untuk wisata maupun investasi. Direktur SDM dan Pelayanan Bisnis PT MMS Masrana mengatakan, program itu didasarkan pada komitmen membangun Banten pascabencana.
Sesuai dengan tag line ”Banten Bangkit” dan ”Ayo ke Banten”, selama setahun ini PT MMS memiliki program meningkatkan kunjungan ke Banten, baik untuk wisata maupun Investasi.
Kompas mencatat, bencana tsunami yang menerjang Banten pada akhir 2018 lalu mengakibatkan korban meninggal hingga 437 orang. Selain itu, kerusakan rumah mencapai 1.033 unit (Kompas.id, 3 Januari 2019).
”Sesuai dengan komitmen Astra untuk menjadi aset bermanfaat bagi bangsa, kami berdiskusi dengan gubernur dan pemerintah daerah di Banten terkait bagaimana meningkatkan arus wisatawan serta membuat agar masyarakat tidak lagi trauma untuk ke pesisir Banten,” ujar Masrana. (SHARON PATRICIA)