Cemburu, RS Tega Membunuh Istrinya Yang Sedang Hamil
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
BENGKULU,KOMPAS—RS (31) tega membunuh istrinya Erni Susanti (30), Kamis (22/2/2019) siang, karena cemburu. Sang istri diduga memiliki lelaki idaman lain. RS pun terancam hukuman mati karena terindikasi melakukan pembunuhan berencana.
RS ditangkap tak lama setelah kejadian. Ia mengaku telah membunuh istrinya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bengkulu,Ajun Komisaris Indramawan Kusuma Trisna saat dihubungi Jumat (22/2/2019) mengatakan, kejadian bermula saat terjadi perselisihan antara RS dan Erni di rumahnya yang terletak di JL Irian, Kelurahan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, Bengkulu.
Perselisihan itu muncul setelah RS curiga melihat prilaku istrinya yang selalu membuka whatsapp. Kesal dengan tingkah laku Erni tersebut, RS pun meminta hp milik Erni guna melihat isi pembicaraan.
Namun, Erni menolak, emosi RS pun tersulut dan memarahi Erni. Namun, bukannya menanggapi atau mendengarkan perkataan RS, Erni malah masuk ke dalam kamar untuk beristirahat. Entah apa yang ada, dalam pikiran RS, dia pun pergi ke rumah tetangganya untuk meminjam parang. “Alasan RS, parang tersebut untuk memotong kelapa,” kta Indramawan.
Namun, parang tersebut digunakan untuk tujuan lain. RS berpura-pura tidur di samping istrinya dengan parang yang disembunyikan di dalam selimut. Tidak lama, setelah itu, sekitar pukul 12.00 pembunuhan itu pun terjadi. Dengan sadis, RS menggorok leher istrinya. “Erni pun sempat menunjuk perutnya, sebelum akhirnya tewas, “kata Indramawan.
Erni pun sempat menunjuk perutnya, sebelum akhirnya tewas
Menyadari istrinya mengandung anak berusia sekitar 8 bulan, RS menyayat perut istrinya dan mengeluarkan bayi yang ada di dalam kandungan. Setelah perbuatan itu, RS memanggil tetangganya dan mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap istrinya. “Tidak lama setelah kejadian, akhirnya RS pun ditangkap,” ucap Indramawan.
Indramawan mengatakan perselisihan antara RS dan istrinya sudah terjadi sejak lima bulan lalu. “Kemungkinan pembunuhan ini adalah puncak dari kemarahan RS,” ucapnya.
Sampai saat ini, pihak penyidik masih memeriksa beberapa saksi termasuk tetangga korban. Apabila dalam pemeriksaan, ada indikasi dia melakukan pembunuhan berencana, maka hukuman yang diberikan bisa sampai hukuman mati.
“Dengan dia menggambil parang dari tetangganya, tentu RS sudah ada perencanaan sebelumnya,” ucap Indramawan. Adapun jenazah Erni sudah dimakamkan sedangkan bayi yang selamat sudah dikembalikan ke keluarga Erni untuk dirawat.
Dalam kurun waktu dua bulan, kasus suami membunuh istri sudah terjadi dua kali di Bengkulu. Terakhir terjadi pada 14 Januari lalu, dimana AR (35)membunuh istrinya, Hasnatul Laili karena sakit hati dicerai.
Tidak hanya membunuh Hasnatul, AR juga membunuh dua anak Hasnatul dari pernihakan sebelumnya yakni Melan Miranda dan Cika Ramadan juga dibunuh di rumahnya yang terletak di Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. AR ditangkap di sebuah hotel di Kabupaten Manna, Bengkulu Selatan.
Akademisi dari Fisip Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Bengkulu Cucu Syamsudin menerangkan, ada beberapa alasan kekerasan dalam rumah tangga mulai dari masalah ekonomi, masalah emosi karena percekcokan dalam rumah tangga, dan juga kondisi lingkungan. “Bahkan bisa jadi kekerasan rumah tangga bisa saja merupakan sebuah kebudayaan di suatu tempat,” katanya.
Bahkan bisa jadi kekerasan rumah tangga bisa saja merupakan sebuah kebudayaan di suatu tempat
Kedua kasus dimana suami membunuh istrinya menjadi gambaran betapa rentannya kehidupan perempuan dalam berumah tangga. “Kemungkinan kasus kekerasan ini terjadi lantaran dominasi lelaki dalam rumah tangga yang sedemikian tinggi sehingga perempuan kerap kali menjadi korban,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi masalah ini, ujar Cucu, perlu peran dari pemerintah daerah seperti mengadakan penyuluhan untuk lebih menghargai perempuan, dan pendidikan agama. “Pendidikan sejak dini akan membangun prilaku seseorang,” kata Cucu.
Baca juga: Lagi, Suami Diduga Bunuh Istri dan Kedua Anaknya