Disambut Pendukung 01 di Banyuwangi, Sandi: Jangan Terprovokasi
Kampanye di daerah basis Jokowi, Sandiaga disambut pendukung pasangan nomor 01. Namun ia meminta para pendukungnya untuk tidak terprovokasi "toko sebelah",
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, berkampanye di sejumlah lokasi di Banyuwangi. Di sejumlah tempat, kedatangan Sandiaga dan simpatisannya justru ”disambut” pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
”Penyambutan” tersebut dilakukan dengan membentangkan spanduk dukungan pada capres-cawapres nomor 01 di jalan-jalan yang dilalui Sandiaga dan simpatisannya. Tak hanya itu, sejumlah pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin juga menyayikan lagu ”Jokowi Wae”.
Sementara pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi yang melintas membalas dengan acungan jari telunjuk dan ibu jari. Tak sedikit pula pendukung Prabowo-Sandi yang menarik tuas gas kendaraan bermotornya saat melintasi pendukung Jokowi-Ma’ruf.
Peristiwa tersebut terjadi sebelum dan sesudah kunjungan Sandiaga di Pondok Pesantren Nurul Baror Al-Robbaniyin di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (21/2/2019). Kendati saling menyerukan dukungan terhadap pilihannya masing-masing, kedua belah pihak saling menjaga agar tidak terjadi bentrokan.
Kendati saling menyerukan dukungan terhadap pilihannya masing-masing, kedua belah pihak saling menjaga agar tidak terjadi bentrokan.
Dalam kesempatan berbicara di depan pendukungnya, Sandiaga berpesan agar pendukungnya tidak terprovokasi. Sandiaga sempat menyebut pendukung Jokowi-Ma’ruf dengan nama ”Toko Sebelah”.
”Hari ini ada yang menyambut dari ’Toko Sebelah’. Tenang, tenang, tenang. Tidak ada masalah. Kita hari ini disambut bukan hanya oleh pendukung kita, tetapi juga disambut mereka yang belum mendukung kita. Jangan kita terprovokasi, jangan terintimidasi. Ini bukan penghadangan, ini justru penyambutan,” tutur Sandiaga.
Ia juga berharap, tindakan serupa tidak perlu terjadi ketika Jokowi atau Ma’ruf Amin berkunjung ke Banyuwangi. Ia menginginkan pendukungnya membalas kejadian hari ini dengan khataman Al Quran.
”Jangan lakukan yang sama. Balaslah dengan khataman Al Quran. Kumpul di posko-posko, untuk membaca 1 juz. Tiap malam, 1 juz di setiap posko sampai 17 April,” ujarnya.
Sandiaga juga menekankan pentingnya kesantunan dalam berdemokrasi. Menurut dia, berbeda pilihan itu merupakan hal biasa. Namun, jangan sampai timbul permusuhan yang bisa mengoyak tenun kebangsaan.
Berbeda pilihan itu merupakan hal biasa. Namun, jangan sampai timbul permusuhan yang bisa mengoyak tenun kebangsaan. (Sandiaga Uno)
Masa pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin yang ”menyambut” kedatangan Sandiaga tersebut menamakan dirinya Relawan Jokowi Akal Sehat. Aksi mereka sengaja dilakukan untuk menyambut Sandiaga yang datang ke desa mereka.
”Kami menyambut Sandiaga supaya Sandiaga tahu bahwa mayoritas masyarakat Wongsorejo masih memilih Jokowi. Daerah Wongosorejo, Desa Alasbuluh, itu basis pemilih Jokowi,” ujar Nur Ali Mansyur, koordinator aksi tersebut.
Ali mengatakan, pada 2014, Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil meraih suara hingga 70 persen di Kecamatan Wongsorejo. Ia berharap pada pemilu kali ini ia dan pendukung Jokowi dapat mengulang kesuksesan di tahun 2014.
Pada Pemilu 2014, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul di Banyuwangi dengan meraih 539.652 suara atau 59,87 persen dari total DPT Kabupaten Banyuwangi. Jokowi-Kalla meraih suara tertinggi di semua kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang berjumlah 24 kecamatan. Sementara itu, Prabowo Subianto meraih 361.727 suara atau 40,13 persen.