Waskita Investasikan Rp 3,5 Triliun untuk Tol Pasuruan-Probolinggo
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menginvestasikan Rp 3,5 triliun untuk pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo. Dalam waktu dekat, tol yang telah dioperasikan secara fungsional pada libur Natal-Tahun Baru lalu, itu akan segera diresmikan.
"Ruas tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 31,30 kilometer (km) ini diharapkan bisa memangkas waktu tempuh secara signifikan perjalanan," kata Direktur Keuangan dan Strategi PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Haris Gunawan kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Proyek Strategis Nasional ini, kataHaris, menjadi portofolio Waskita dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Sebagai agen pembangunan di bidang infrastruktur, kami ingin terus memberikan kontribusi positif untuk pembangunan di berbagai sektor seperti bandar udara, bendungan, jalan tol, jalur perkeretaapian, dan kelistrikan," kata dia.
Pengerjaan proyek tol Pasuruan-Probolinggo dimulai Mei 2016 dan selesai pada Desember 2018. Beroperasinya tol Pasuruan-Probolinggo akan mengubah waktu tempuh dari 2,5 jam menjadi hanya 30 menit.
Pada ruas tol yang termasuk dalam jaringan tol Trans Jawa ini, Waskita menanamkan investasi sebesar Rp 3,5 triliun untuk tiga seksi dan mendapatkan konsesi 45 tahun.
Selain menyelesaikan Tol Pasuruan-Probolinggo, Waskita juga membangun jalan tol lain dengan total panjang 468 Km. Jalan tol yang telah beroperasi antara lain Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 1B dan 1C, Ciawi-Sukabumi Seksi 1, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Salatiga-Kartasura, Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 1.
SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya, Shastia Hadiarti menjelaskan, Waskita telah merampungkan pembangunan sejumlah infrastruktur, antara lain bandar udara, bendungan, jalan tol, jalur perkeretaapian, dan kelistrikan.
Pada sektor bandar udara, Waskita menyelesaikan pembangunan beberapa bandara, antara lain Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sarana dan Gedung Bandara Kertajati Jawa Barat, Terminal dan Sarana Bandara Ahmad Yani Semarang Jawa Tengah, serta runway, apron, dan taxiway Bandara APT Pranoto Samarinda Kalimantan Timur. Selain itu Waskita saat ini sedang membangun Terminal baru Bandara Minangkabau Padang, Sumatera Barat.
"Dengan pembangunan ini, kapasitas Bandara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, bisa ditingkatkan. Jumlah pergerakan pesawat per hari dari sebelumnya 122 pergerakan bertambah jadi 128 pergerakan. Peningkatan jumlah penumpang per hari dari sebelumnya 13.333 orang menjadi 14.474 orang, sementara pergerakan kargo per hari meningkat dari sebelumnya 66 ton menjadi 70 ton," kata Shastia.
Pada sektor bendungan, Waskita telah menyelesaikan pembangunan bendungan Bendungan Raknamo Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga membangun beberapa bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Way Sekampung Lampung, Bendungan Rukoh Nanggroe Aceh Darussalam, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tiga Dihaji Sumatera Selatan, Bendungan Jlantah Jawa Tengah, Bendungan Bener Jawa Timur, Bendungan Temef Jawa Timur, Bendungan Gondang Jawa Timur, Bendungan Margatiga Lampung.
Manfaat pembangunan bendungan tersebut antara lain sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air, sumber irigasi, sumber air bersih bagi masyarakat, dan pengendali banjir.
Pada sektor kelistrikan, Waskita sedang membangun Transmisi Listrik 500 kV Sumatera yang membentang sejauh 395 km dari New Aur Duri ke Perawang. Proyek ini mulai dikerjakan pada tahun 2015 dan ditargetkan selesai pada tahun 2019 dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,1 triliun. Pembangunan proyek ini dilakukan untuk mendukung program pemerataan elektrifikasi di Pulau Sumatera.
Pada sektor jalur perkeretaapian, Waskita telah menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana kereta api antara lain Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan dan Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.