Mauro Icardi, penyerang Inter Milan, menyulut perseteruan dengan klub yang telah dibelanya selama lima setengah tahun. Bomber asal Argentina itu menolak bermain bersama “Il Nerazzurri” setelah pelatih Inter, Luciano Spalletti, memutuskan mencopotnya sebagai kapten tim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Mauro Icardi, penyerang Inter Milan, menyulut perseteruan dengan klub yang telah dibelanya selama lima setengah tahun. Bomber asal Argentina itu menolak bermain bersama ”Il Nerazzurri” setelah Pelatih Inter, Luciano Spalletti, memutuskan mencopotnya sebagai kapten tim.
Sehari sebelum laga Liga Europa, Kamis (14/2/2019), Spalletti membuat keputusan penting. Saat konferensi pers klub Austria, Rapid Vienna, mantan Pelatih AS Roma itu mengganti kapten klub dari Icardi menjadi Samir Handanovic, sang penjaga gawang.
”Ini keputusan yang berat dan sulit, tetapi didukung oleh semua orang di klub. Meski berat dan menyakitkan, ini untuk kebaikan Inter,” kata Spalletti yang tidak menjelaskan secara rinci alasan mengganti kapten tim.
Setelah pernyataan itu, Icardi kecewa. Penyerang berusia 25 tahun itu menolak berangkat ke Austria untuk menjalani laga pertama babak 32 besar Liga Europa.
Pada laga Jumat (15/2/2019) dini hari WIB, Icardi tidak ada dalam daftar skuad Inter. Meskipun demikian, tim asal kota Milan itu berhasil menang atas Rapid, 1-0.
Memang wajar jika Icardi kecewa. Dia menjadi kapten sejak musim 2015/2016 menggantikan Andre Rannochia.
Meski demikian, gestur yang ditunjukkannya sangat tidak profesional. Sebab, dia saat ini masih menjalani kontrak dengan Inter hingga Juni 2021.
Ketidakprofesionalan itu menyulut kemarahan Spalletti. ”Dia yang tidak ingin muncul pada pertandingan ini. Jelas hal ini membuat kami merasa malu. Kami akan mengambil tindakan tepat terkait hal itu,” katanya.
Media Italia, Gianlucadimarzio.com, mengabarkan, alasan Inter mengganti Icardi karena sifatnya di dalam dan luar lapangan. Sebagai contoh, mantan pemain Sampdoria itu tidak banyak berbicara di ruang ganti.
Sementara di luar lapangan, urusan personal dengan agen sekaligus istrinya, Wanda Nara, membuat persoalan baru bagi klub. Karena itu, Handanovic (34), sebagai pemain senior sejak 2012, dinilai lebih dewasa dan layak memimpin tim.
Wanda memang sangat memengaruhi keputusan pemain bernomor punggung sembilan itu. Pada Desember 2018, Wanda menolak tawaran perpanjangan kontrak dari Inter. Sebab, Icardi santer dikaitkan akan bergabung dengan Real Madrid pada musim panas mendatang.
Isu-isu tersebut pun sepertinya mengganggu konsentrasi Icardi. Musim ini, pemain kelahiran Rosario, Argentina, itu baru mencetak 9 gol dalam 20 laga di Serie A. Meski musim kompetisi belum berakhir, jumlah gol itu sangat timpang dibandingan dengan dua musim sebelumnya, 29 gol (2017/2018) dan 24 gol (2016/2017).
Api cinta
Wanda merupakan kisah skandal pengkhianatan Icardi dengan bekas rekan setimnya di Sampdoria, Maxi Lopez. Pada 2012, Wanda masih terikat hubungan pernikahan dengan Lopez. Keduanya memiliki tiga orang anak.
Namun, Icardi bermain api karena dirinya mencoba mendekati Wanda. Mereka pun akhirnya menjalin hubungan seiring keretakan pernikahan Wanda-Lopez.
Kejadian itu membuat Lopez sebagai mentor Icardi marah besar. Pada 2014, saat timnya berhadapan, Lopez di Sampdoria dan Icardi di Inter, Lopez menolak berjabat tangan dengan sesama pria Argentina tersebut.
Hal itu menjadi salah satu penyebab Icardi jarang tampil di tim nasional. Sejauh ini dia baru delapan kali bermain di timnas. Menurut Football Italia, pemain senior di Argentina, Lionel Messi dan Javier Mascherano, mantan rekan setim Lopez saat di Barcelona, tidak menginginkan Icardi masuk timnas karena isu loyalitas.
Pada saat ramai skandal itu, Icardi membela diri. ”Semua berbicara tanpa mengetahui kebenaran. Saya menjalin hubungan saat Wanda sudah berpisah. Dan perlu diketahui, saya bukanlah sahabat dekat Maxi Lopez,” katanya.
Di luar masalah cinta itu, sang adik, Ivana Icardi, menunding Wanda memang membawa pengaruh buruk pada kakaknya. Hal itu pula yang menyebabkan perlawanan Icardi kepada Inter.
”Andaikan saja kamu punya orang yang serius di belakangmu, yang benar-benar peduli denganmu, hal ini tidak akan terjadi. Saudaraku yang malang, kenapa kamu terus berdiam diri dengan semua ini? Inter tak akan bisa menerima perlakuan itu,” tulis Ivana di Twitter.
Legenda Inter, Alessandro Altobelli, paham sang penyerang kecewa besar. Namun, baginya, Icardi tetaplah pemain profesinal, kapten yang baik, dan salah satu penyerang terbaik di dunia.
Altobelli memintanya mundur selangkah dan kembali lagi seperti Mauro Icardi sebelumnya. Sebab, masih ada ruang di hati Interisti kepada pemain yang telah menyumbangkan 122 gol itu. Bagaimana Icardi, lebih memilih memadamkan suasana atau memang lebih senang bermain api?