Peluang di Dapil dengan Caleg Perempuan Paling Sedikit
Oleh
EREN MARSYUKRILLA
·2 menit baca
Jawa Barat XI yang mencakup Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut menjadi daerah pemilihan dengan proporsi calon legislatif perempuan paling sedikit pada Pemilu 2019.
Dengan proporsi hanya 32,1 persen dari total 137 orang, Dapil Jabar XI berada di bawah rata-rata 80 dapil (40,6 persen) dan jauh jika dibandingkan dapil dengan proporsi caleg perempuan terbanyak, yakni Sulawesi Barat (55,4 persen).
Merunut pada dua pemilu terakhir, proporsi caleg perempuan yang diajukan di dapil ini memang terus menurun. Namun, tingkat keterpilihannya bukan menjadi yang terbawah dan justru menunjukkan tren naik.
Sebanyak 10 persen caleg perempuan berhasil melenggang ke Senayan saat Pemilu 2009. Dalam Pemilu 2014, angka tersebut meningkat dua kali lipat menjadi 20 persen. Ini telah melampaui angka rata-rata dapil yang hanya 17,6 persen untuk caleg perempuan terpilih.
Dapil Jabar XI merupakan arena pertarungan politik yang dinamis. Tidak ada partai politik yang menguasai suara pemilih dalam dua pemilu sebelumnya secara berturut-turut. Tahun 2009, Partai Demokrat unggul dengan meraup 21,9 persen suara.
Kemenangan direbut Partai Golkar meski dengan perolehan hanya 15,1 persen suara di pemilu selanjutnya. Padahal, jumlah pemilih di dapil ini termasuk besar. Dalam pemilu kali ini, jumlahnya mencapai 3,7 juta pemilih.
Berkaca dari peta politik tersebut, kesempatan untuk mendulang suara bagi caleg perempuan terbuka lebar. Dari 44 caleg yang maju dalam Pemilu 2019, ada dua nama tenar yang cukup menarik perhatian publik, yaitu Mulan Jameela dari Partai Gerindra dan Reza Artamevia yang diusung Partai Perindo. Ini mungkin bisa menjadi pemantik akan semakin banyak caleg perempuan terpilih di Jabar XI meskipun komposisi caleg perempuan di dapil ini paling sedikit. (LITBANG KOMPAS)