Jokowi Meminta Masyarakat Tak Terjebak Arus Pesimisme
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Calon presiden petahana, Joko Widodo, berharap optimisme terus ditumbuhkan di masyarakat. Optimisme dan kerja keras dibutuhkan menyikapi tantangan Indonesia ke depan yang semakin besar.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menemui pendukungnya yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro di Gedung PPI, kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). Menurut dia, tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara besar tidak mudah.
Untuk itu, lanjut Jokowi, kerja keras benar-benar dibutuhkan. Selain itu, optimisme juga perlu ditebarkan, termasuk oleh para intelektual sehingga pesimisme akan masa depan bangsa terkubur.
”Saya titip, optimisme harus terus dibangkitkan, termasuk oleh intelektual-intelektual. Jangan terjebak arus pesimisme. Saya ingin Jateng ini menjadi motor yang baik bagi penggerak optimisme. Jangan sampai apa yang telah dilakukan tertutup wacana kebohongan,” ujarnya.
Koalisi Alumni Diponegoro merupakan gabungan dari alumni sejumlah perguruan tinggi di Jateng dan sekitarnya. Perguruan tinggi itu di antaranya Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Negeri Walisongo, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Katolik Soegijapranata.
Saya titip, optimisme harus terus dibangkitkan, termasuk oleh intelektual-intelektual. Jangan terjebak arus pesimisme. Saya ingin Jateng ini menjadi motor yang baik bagi penggerak optimisme. Jangan sampai apa yang telah dilakukan tertutup wacana kebohongan.
Sejumlah pesohor yang hadir dalam acara itu antara lain Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo; Gubernur Jateng Ganjar Pranowo; Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu; serta Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir.
Jokowi mengatakan, mengelola Indonesia, yang merupakan negara besar, bukanlah perkara mudah. Banyak hambatan dihadapi mengingat Indonesia terdiri atas sekitar 17.000 pulau yang di dalamnya terdapat perbedaan suku, adat, agama, bahasa, dan lainnya.
Menurut Jokowi, pengalamannya memimpin daerah, mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI, hingga periode pertama sebagai presiden, akan sangat berguna. ”Pengalaman tersebut saya pakai untuk mengelola negara besar yang kita cintai ini,” ujar Jokowi.
Ia menambahkan, sebagai Presiden RI 2014-2019, ia fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, dan jalan tol. Pada 2020, ditargetkan Merak-Banyuwangi tersambung. Setelah itu, konsentrasi pembangunan tol pada Trans-Sumatera.
Sebagai capres, Jokowi berharap Jateng menjadi contoh daerah dengan kemenangan mutlak. ”Masyarakat harus tahu apa yang telah kita lakukan dan akan dilakukan lima tahun ke depan. Jika kita tak lakukan dengan militan, semburan-semburan dusta ini berbahaya,” katanya.
Pada acara tersebut, Jokowi juga mendapat jaket dari Koalisi Alumni Diponegoro. Jaket dipasangkan langsung oleh Mohamad Nasir, yang juga alumnus Undip Semarang.
Dibacakan pula deklarasi dukungan oleh perwakilan Koalisi Alumni Diponegoro, Dini Andriani. ”Pemilihan Presiden 17 April 2019 harus dilaksanakan demi tegaknya Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan nasional Bangsa Indonesia,” ujarnya.
Disebutkan juga dalam deklarasi tersebut bahwa Joko Widodo telah membawa perubahan lebih baik yang menjamin keberlangsungan masyarakat bangsa dan negara. Koalisi Alumni Diponegoro pun bertekad bulat memenangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Masyarakat harus tahu apa yang telah kita lakukan dan akan dilakukan lima tahun ke depan. Jika kita tak lakukan dengan militan, semburan-semburan dusta ini berbahaya.
Sementara itu, Sabtu (2/2/2019), capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri acara jalan sehat yang diselenggarakan Relawan Roemah Djoeang. Prabowo menyapa mereka dan menantinya di tempat finis. Para relawan pun memutihkan sebagian besar area Jalan Merdeka Selatan (Kompas, 3/2/2019).
Pada kesempatan itu, Prabowo memberikan topi kesayangannya kepada seorang relawan. Topi lapangan warna khaki produk Bandung, Jawa Barat, itu diberikan kepada Amir, warga Cempaka Putih, selaku relawan tertua.
Kegiatan itu dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto, dan Panglima Relawan Roemah Djoeang Pius Lustrilanang.