Dalam Sebulan, Penderita DBD di Jabar Meningkat Hampir Tujuh Kali Lipat
Penderita demam berdarah dengue di Jawa Barat terus meningkat. Tersebar di seluruh kota dan kabupaten, peningkatan kasus hingga akhir Januari 2019, hampir tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama sebulan sebelumnya.
Oleh
Samuel Oktora/Machardin Wahyudi Ritonga
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Penderita demam berdarah dengue di Jawa Barat terus meningkat. Tersebar di seluruh kota dan kabupaten, peningkatan kasus hingga akhir Januari 2019, hampir tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama sebulan sebelumnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jabar, tercatat 2.204 penderita DBD di Jabar hingga Rabu (30/1/2019). Jumlah itu melonjak sangat tinggi dibandingkan Desember 2018 sebesar 336 kasus. Kasus terbanyak terjadi di Kota Depok dengan 319 kasus, Kota Cimahi (200 kasus), Kota Bandung (137 kasus), Kota Bogor (118 kasus), Kabupaten Sumedang (193 kasus), dan Kabupaten Bandung (236 kasus).
“Dari jumlah itu, korban tewasnya sebanyak 14 orang. Kabupaten Bandung dan Kota Bogor menjadi dua daerah tertinggi. Masing-masing ada tiga korban tewas,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Jabar Widyawati di Bandung, Rabu.
Widyawati berharap, kasus ini menjadi perhatian penting semua daerah. Alasannya, bila jentik nyamuk dibiarkan tumbuh tanpa kesadaran kesehatan dan sanitasi masyarakat yang ideal, jumlah pasien akan terus meningkat. Korban tewas bukan tidak mungkin akan terus bermunculan.
Hal serupa dikatakan Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cibabat Reri Marliah. Menurut dia, pencegahan masih menjadi cara efektif meminimalkan kasus DBD. Tidak cukup hanya pengasapan, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, terutama di perumahan. Jangan sampai ada genangan air karena lokasi tersebut menjadi tempat pembiakan yang baik bagi jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti, pemicu DBD.
Hal itu berkaca dari tingginya jumlah penderita DBD di RSUD Cibabat. Jumlahnya meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan sebulan sebelumnya. Pada Rabu, jumlahnya pasien yang dirawat sebanyak 75 orang. Padahal, sebulan lalu, hanya ada 19 penderita DBD yang dirawat di sana. Mereka berasal dari Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Subbagian Humas dan Protokoler Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Reny Meisuburyani menuturkan, sepanjang Januari 2019, pihaknya merawat 90 pasien DBD. Saat ini, Reny mengatakan, semua pasien masih bisa ditangani dengan ideal.
“Kami sudah siapkan tempat tidur tambahan untuk pasien untuk memudahkan penanganan kesehatan penderita DBD. Ada di instalasi gawat darurat hingga ruang perawatan anak,” kata dia.