BANYUWANGI, KOMPAS - Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama jajaran OASE Kabinet Kerja melakukan kampanye lingkungan di sela kunjungan kerjanya di Banyuwangi. Iriana mensosialisasikan penggunaan botol minum untuk memerangi sampah plastik.
Iriana seolah tak mau kalah dengan suaminya Presiden Joko Widodo dalam membagi-bagi hadiah di setiap kunjungan kerja di daerah. Bila Presiden Joko Widodo membagi sepeda, Iriana membagikan botol minum (tumbler).
Botol minum tersebut diberikan kepada ibu-ibu peserta pertemuan yang bisa menjawab pertanyaan dari Ibu Iriana. "Bagaimana gerakan mencuci tangan yang benar. Tunjukan beserta lagunya?" tanya Iriana.
Pertanyaan tersebut dijawab dengan tepat oleh Hartati salah seorang peserta pertemuan. Ibu Iriana lantas mengajak Ibu Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla untuk memberikan hadiah berupa tumbler.
"Ini hadiah tumbler dari kami. Ini bagian dari kampanye mengurangi sampah plastik. Kita memang tidak bisa langsung menghilangkan sampah plastik, tetapi mari kita secara pelan-pelan beralih meninggalkan pengunaan botol plastik," ujar Iriani.
Tak hanya itu, Iriana juga memberikan penyuluhan tentang sampah. Ia mengajak agar ibu-ibu rumah tangga mendaur ulang sampah-sampah non organik dan memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk Kompos.
Sampai saat ini sampah masih menjadi bagian dari permasalahan yang terus diupayakan untuk ditekan. Tak jarang Banyuwangi kewalahan saat harus menghadapi musim sampah kiriman pada bulan Oktober hingga Desember.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Husnul Chotimah mengaku, pihaknya belum memiliki cara tersendiri untuk mengatasi sampah kiriman dari Selat Bali. Pihaknya juga mengaku kewalahan mengatasi sampah kiriman dari Bali bila musim arus dari timur ke barat.
"Saat ini yang kami lakukan ialah bekerjasama dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang ada di pesisir pantai. Mereka biasanya akan melaporkan tumpukan sampah kepada kami untuk kemudian kami angkut ke tempat pembuangan akhir," ujarnya.
Husnul mengatakan, pokdarwis akan mengambil sampah secara manual lalu mengumpulkan sampah tersebut ke suatu titik. Nantinya BLH Banyuwangi akan membantu mengirim truk pengangkut sampah untuk membawa sampah tersebut.
Husnul mengatakan, pihaknya belum pernah mendata persentase sampah kiriman bila dibandingkan dengan total sampah di Banyuwangi. Adapun jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir di Bulusan, Banyuwangi mencapai 24 ton per hari.
Dalam kunjungan kerja ke Banyuwangi, Iriana beserta jajaran pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja) juga memberikan bibit tanaman buah kepada peserta pertemuan. Uga Wiranto mewakili pengurus OASE mengatakan, pembagian bibit tanaman buah merupakan bagian dari program kerja OASE Kabinet Kerja.
"Pembagian bibit tanaman buah ini bagian dari Gerakan Gemar Menanam dan Mengkonsumsi buah lokal. Hari ini kami membagikan 1.500 bibit tanaman buah yang teridiri dari, 1.000 bibit jeruk, 250 bibit kelengkeng dan 250 mangga," ujarnya.
Uga berharap dengan menanam dan mengkonsumsi buah lokal kesehatan masyarakat semakin meningkat dan biaya konsumsi buah bisa lebih hemat karena memanendari kebun sendiri. Dalam kesempatan tersebut, Iriana dan Mufidah juga melakukan penanaman bibit mangga dan kelengkeng di depan halaman Puskesmas Gitik, Banyuwangi.