Keterbatasan Personel Jadi Hambatan Polisi Tangani Jambret
Oleh
SITA NURAZMI MAKHRUFAH
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Sektor Tambora Jakarta Barat kembali menangkap dua penjambret yang beraksi di Jalan Pintu Kecil, RW 002, Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat. Penjambretan di Tambora sudah sering kali terjadi, tetapi polisi mengaku mengalami keterbatasan personel untuk mengatasinya.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Iver Son Manossoh mengatakan, peristiwa penjambretan tersebut terjadi saat korban berinisial AN (26) selesai belanja di Pasar Pagi Asemka, Minggu (13/1/2019) siang. Korban merupakan perempuan warga Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Saat itu, AN melewati Jalan Pintu Kecil, kemudian ia menepikan sepeda motornya untuk mengangkat telepon dari saudaranya.
”Saat korban menelepon tiba-tiba pelaku yang berboncengan motor langsung menarik telepon genggam korban. Korban langsung berteriak, jambret,” kata Iver Son, Senin (14/1/2019).
Iver juga mengatakan, sambil berteriak korban berusaha mengejar para tersangka dengan mengendarai sepeda motornya. Warga dan anggota Buru Sergap (Buser) Polsek Tambora yang kebetulan ada di sekitar lokasi kejadian mendengar teriakan korban dan langsung mengejar pelaku.
Saat dikejar, pelaku terjatuh dari motor sehingga langsung ditangkap dan dibawa ke Polsek Tambora. Polisi menyita barang bukti satu ponsel VIVO Y95 merah dan satu sepeda motor Yamaha Mio warna biru.
Kedua tersangka berinisial RS (30) dan BR (24). Hingga saat ini, mereka masih dalam pemeriksaan. Menurut keterangan mereka kepada polisi, ini merupakan aksi pertamanya menjambret. Mereka terpaksa karena masalah ekonomi.
Akibat perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 365 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Kurang personel
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora Ajun Komisaris Supriyatin di lokasi kejadian memang kerap terjadi penjambretan. Daerah itu merupakan pusat keramaian warga berbelanja sehingga rawan.
Kejahatan itu kerap terjadi walaupun polisi telah melakukan patroli rutin. Jumlah anggota Polsek Tambora dirasa tidak sebanding dengan luas wilayah dan kepadatan penduduk Kecamatan Tambora.
”Kami sudah berupaya menerjunkan personel berpakaian dinas dan bebas ke sejumlah titik baik. Namun, perbandingan personel Tambora tidak sebanding dengan luas wilayah dan kepadatan penduduk. Tambora merupakan kawasan terpadat di Asia,” kata Supriyatin.
Saat ini, personel kepolisian di Polsek Tambora berjumlah 101 orang. Berdasarkan keterangan situs Kota Administrasi Jakarta Barat, luas Kecamatan Tambora 542,09 hektar. Kecamatan ini terdiri dari 11 kelurahan, 96 RW, dan 1.083 RT. (E12)