JAKARTA, KOMPAS — Rapat pembahasan penanganan tumpukan sampah di Kali Pisang Batu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditunda pekan depan. Sedianya rapat itu akan dilaksanakan Rabu (9/1/2019) pukul 15.00 di Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Kepala Bidang Pendidikan Kemaritiman Kemenko Kemaritiman Rofi Alhanif mengatakan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendadak ada agenda yang berbarengan dengan waktu rapat ini. ”Rapat ditunda pekan depan. Saya akan mengabari waktunya,” ucap Rofi.
Rapat itu akan mempertemukan pemangku kepentingan, mulai dari Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Bupati Bekasi, hingga Wali Kota Bekasi. Rapat diharapkan bisa menemukan solusi terkait masalah sampah di Kali Pisang Batu.
Pada Selasa lalu, tumpukan sampah di Kali Pisang Batu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, didominasi plastik. Sampah yang membentang sepanjang 1,5 kilometer melewati tiga wilayah, yaitu Desa Pahlawan Setia, Setiamulya, dan Setia Asih.
Sampah itu tidak hanya mengapung, tetapi juga menetap. Manusia dapat berjalan di atasnya. Keberadaan sampah menyebabkan air sungai menjadi hitam pekat dan berbusa pada beberapa bagian. Bau busuk pun menguar ke daerah di sekitarnya.
Rencanakan pertemuan
Di lingkup Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga merencanakan pertemuan dengan Pemerintah Kota Bekasi. ”Kami akan mengirim surat kepada Pemerintah Kota Bekasi agar bisa bertemu pada Senin (14/1/2018),” kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dodi Agus Suprianto.
Dodi menambahkan, hulu Kali Pisang Batu berada di wilayah perbatasan antara Desa Setia Asih dan Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Selain itu, sungai juga mengalir melewati Kelurahan Pejuang dan Medan Satria, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Ia menduga, sebagian besar sampah mengalir dari hulu.
Kepala Desa Setia Asih Siti Qomariyah mengakui, selain berasal dari hulu, masyarakat desanya pun masih membuang sampah di sungai. ”Banyak sekali sampah di sungai, bukan hanya dari warga setempat, melainkan juga orang yang sekadar lewat,” ujarnya.
Sumaryanti (45), warga Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, mengatakan, sebagian warga memang membuang sampah di sungai dan sekitarnya. Selama bertahun-tahun, sampah tertutup rimbunan eceng gondok. Setelah tanaman itu dibersihkan bulan lalu, ditambah dorongan air hujan, sampah pun menyeruak ke aliran sungai.
Sampah mulai diangkut sejak Sabtu, 5 Januari. Pemerintah Kabupaten Bekasi mengerahkan dua alat berat dan 16 truk sampah yang beroperasi pukul 08.00-17.00. Setiap truk memindahkan sampah ke tempat penampungan sementara di Desa Setia Asih hingga lima putaran setiap hari. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)