Saat Pulang Sekolah, Siswi SMK Ditikam hingga Tewas
Oleh
Ratih P Sudarsono
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18), pelajar SMK Baranangsiang kelas XII, ditemukan tewas mengenaskan di gang sepi menuju ke Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (8/1/2019) sekitar pukul 16.00. Sebilah pisau menancap di dana kiri korban.
Kepala Subagian Humas Polres Kota Bogor Ajun Komisaris Yuni Astuti membenarkan adanya kasus pembunuhan tersebut. ”Korban masih mengenakan seragam sekolah. Ia diduga hendak pulang ke kosannya di Jalan Riau melalui gang samping Masjid Raya. Di pertengahan jalan gang itu, korban ditemukan warga tertelungkup bersimbah darah,” katanya, Selasa petang.
Menurut Yuni, saat ditemukan korban sudah meninggal. Pada dada kiri korban tertancap sebilah pisau. Pisau itu meninggalkan luka selebar 3 cm dengan kedalaman 22 cm. ”Pelaku masih dalam penyelidikan kami,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, penyidik sudah meminta keterangan empat saksi, yang menemukan jasad korban dan yang mengenal korban. Salah seorangnya adalah Endang Tri Astuti (39), warga Bogor Utara, yang adalah guru SMK Baranangsiang sekaligus wali kelas korban.
Kasus pembunuhan terhadap siswa jurusan busana ini juga dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor H Fahrudin. ”Korban ditusuk. Informasi yang saya dapat, pelakunya sudah teridentifikasi. Namun belum ada informasi, pelaku sudah tertangkap atau belum,” katanya.
Menurut Fahrudin, korban adalah warga Bandung yang sekolah di SMK tersebut. Korban hendak pulang ke rumah kosannya di Jalan Riau dari sekolah. Jasadnya ditemukan warga yang kebetulan melintas di sana.
”Saya sudah melaporkan ke ketua SKK SMK, juga ke teman-teman sesama kepala sekolah SMK, untuk menanganinya langsung di rumah sakit. Tadinya korban dibawa ke RS BMC, sekarang sudah di RS PMI Bogor,” katanya.
Fahrudin memastikan, korban tewas bukan karena kasus tawuran pelajar. Malah kemungkinan pelakunya dikenal korban, katanya.
Ny Siti, salah seorang warga di Jalan Riau, mengatakan, lokasi korban ditemukan memang gang yang sepi. Namun, di beberapa lokasi di kawasan di sana dipantau dengan CCTV yang dikelola pihak RW setempat.
”Sepintas melihat kondisi korban yang terekam, tidak ada barang korban yang dirampas pelaku. Telepon selulernya masih ada di dalam saku roknya. Korban masih menyandang tas punggung sekolahnya. Ia baru pulang sekolah. Tampaknya pelaku sudah menunggu korban di gang itu. Semoga polisi dapat cepat menangkap pelakunya,” tutur Ny Siti.