JAKARTA, KOMPAS — Setelah Komisi Pemilihan Umum batal memfasilitasi sosialisasi visi dan misi calon presiden-calon wakil presiden, setiap kubu calon memiliki strategi tersendiri untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada publik. Kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan mengandalkan tim suksesnya. Sebaliknya, di kubu kompetitor, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno sendiri yang akan memaparkannya.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dari Partai Nasdem, Johnny G Plate, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (7/1/2019), mengatakan, visi, misi, program kerja, dan gagasan dari Jokowi-Ma’ruf akan disampaikan langsung oleh TKN kepada publik.
Hal ini sejalan dengan arahan dari Jokowi yang menginstruksikan tim kampanyenya untuk turun langsung menemui masyarakat.
Selain itu, TKN juga berpandangan, di setiap debat capres-cawapres yang akan difasilitasi KPU, calon sudah diberi kesempatan memaparkan visi dan misinya. Oleh karena itu, tidak perlu lagi bagi calon untuk menyosialisasikannya secara khusus kepada publik sebelum debat. ”Tidak perlu diulang-ulang,” katanya.
Lagi pula dokumen visi dan misi sudah bisa diketahui publik dari laman resmi KPU. Maka, menurut dia, tidak sulit bagi masyarakat yang ingin tahu visi dan misi capres-cawapres untuk melihatnya di laman KPU tersebut.
Bentuk penyampaian visi dan misi Jokowi-Ma’ruf kepada publik kelak, menurut Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf dari Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani, melalui diskusi-diskusi yang akan digelar oleh TKN. Selain itu, bisa juga melalui media massa, dengan memanfaatkan acara jumpa pers yang selama ini rutin digelar setiap hari, di markas pemenangan Jokowi-Ma’ruf, di Jakarta.
Sementara Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani mengatakan, penyampaian visi dan misi akan disampaikan langsung oleh Prabowo dan Sandi. Mereka akan menyampaikannya sebelum debat pertama, 17 Januari 2019, dalam forum khusus, yang berisi pidato politik Prabowo dan Sandi.
Menurut Muzani, ide itu muncul dari hasil diskusi BPN dengan Prabowo dan Sandi. ”Kami merasa perlu ada forum visi dan misi dari calon karena undang-undang mengatakan visi dan misi itu adalah visi misinya paslon (pasangan calon), jadi harus disampaikan langsung,” katanya.
Penyampaian secara langsung itu juga dinilai penting agar publik dapat langsung menangkap seluruh emosi, semangat, dan latar belakang dari visi-misi yang dikemukakan calon. ”Itu juga penting untuk mengukur seberapa jauh kemampuan capres-cawapres dalam merespons satu masalah, termasuk pilihan kata dan pilihan kalimatnya,” ujarnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar menambahkan, forum tersebut, menurut rencana, digelar pada 14 Januari 2019.
Sebelumnya, KPU batal memfasilitasi sosialisasi visi dan misi pasangan capres-cawapres pada 9 Januari 2019. Keputusan itu berdasarkan kesepakatan KPU dengan tim kampanye kedua pasangan calon, Jumat (4/1/2019) malam.
Menurut Ketua KPU Arief Budiman, keputusan itu diambil karena dalam beberapa kali pembahasan rencana sosialisasi visi misi dengan kedua tim paslon sulit menghasilkan kesepakatan. Masing-masing tim paslon memiliki masukan yang berbeda mengenai waktu penyelenggaraan dan pihak yang akan menyampaikan sosialisasi.