Inflasi Tinggi, Pemprov Kalteng Gelar Operasi Pasar Setiap Hari
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS - Di akhir tahun 2018, inflasi di Kalimantan Tengah masuk kategori tertinggi di Indonesia. Hal itu disebabkan kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, dan bahan makanan. Operasi pasar jadi salah satu upaya menangani inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Yomin Tofri mengungkapkan, terdapat dua kota yang menjadi sampel statistik yakni Kota Palangkaraya dengan angka 1,07 persen dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 1,47 persen.
"Kedua kota tersebut menempati peringkat ke-13 dan ke-6 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional," ujar Yomin di Palangkaraya, Rabu (3/01/2019).
Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 80 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang-Nusa Tenggara Timur sebesar 2,09 persen dan deflasi tertinggi di Sorong 0,15 persen.
"Komponen kebijakan harga yang diatur pemerintah memiliki andil tertinggi terhadap tingkat inflasi di Palangkaraya dan Sampit, ibu kota Kotawaringin Timur," tambah Yomin.
Menanggapi hal itu, dalam Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalteng, akan dilakukan beberapa upaya salah satunya adalah operasi pasar.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalteng Faisal mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menstabilkan harga sembako salah satunya beras dengan melakukan operasi pasar sembako murah setiap hari. Hal itu untuk memastikan distribusi beras murah dan mengontrol harga di pasaran.
"Kami upayakan operasi setiap hari dilakukan. Sejak dulu petugas kami juga ada di pasar tetapi kali ini lebih intensif saja," ungkap Faisal.
Faisal mengungkapkan, oeprasi pasar merupakan upaya jangka pendek sedangkan upaya jangka panjang dilakukan dengan penyerapan di sentra-sentra padi seperti, Kabupaten Kapuas, Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
"Stok beras Bulog saat ini digudang mencapai 7.900 ton, cukup untuk tujuh bulan kedepan," ujarnya.
Bukan hanya itu, pihak Bulog Kalteng juga terus menyuplai Rumah Pakan Kita (RPK) untuk produksi beras maupun daging beku maupun daging ayam beku agar harga bisa tetap stabil, sehingga bisa mencegah terjadinya inflasi," ujarnya lagi.
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng H Nurul Eddy mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga sembako dilapangan dan melakukan upaya antisipasi ketika terjadi kenaikkan harga.
"Sembako akan kami pantau terus, agar tetap stabil, pasar penyeimbang sampai saat ini masih menjadi solusi yang tepat ujarnya.