Sempat Ditutup Warga, Tempat Pembuangan Sampah Piyungan Dibuka Kembali
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Setelah sempat ditutup warga, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibuka kembali. Sebelumnya, warga menutup tempat pembuangan itu karena aktivitas pembuangan sampah mengganggu akses jalan bagi warga. Ketika hujan turun, warga terganggu dengan sampah yang masuk ke perkampungan sekitarnya.
”Mulai hari ini, jalan sudah dibuka kembali. Kemarin memang sempat kami tutup aksesnya karena sampah sangat menumpuk dan akses jalan bagi warga terganggu. Truk-truk sampah sudah boleh masuk sejak kemarin sore,” kata Maryono, juru bicara warga Dusun Ngablak, saat dihubungi dari Yogyakarta, Selasa (1/1/2019).
Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan itu terletak di antara Dusun Ngablak, Dusun Bawuran, dan Dusun Sentulrejo. Di antara tiga dusun itu, ada sebuah jalan yang berada tepat di sebelah selatan tempat pembuangan itu.
Berdasarkan pantauan, Senin (31/12/2018), jalan itu terlihat dipenuhi sampah. Jalan yang semula berupa aspal kelihatan becek dengan lumpur berwarna kehitaman disertai dengan sampah plastik yang berada di kanan dan kiri jalan itu.
”Akses jalan yang menghubungkan dusun itu sudah rusak. Banyak jalan yang berlubang dan becek karena pembuangan sampah tidak beraturan,” kata Marjono.
Dia mengatakan, selama setahun terakhir, jalan itu menjadi rusak karena kerap kali truk sampah tidak membuang sampah langsung ke tempat pembuangan akhir. Banyak dari truk tersebut yang hanya membuang di sisi kanan ataupun kiri jalan yang biasa dilalui warga.
”Pembuangan sampah mohon langsung masuk di tempat pembuangan sampah. Jangan di tepi-tepi jalan lagi,” kata Maryono.
Selain itu, Imam Syafei (43), warga Dusun Ngablak, mengemukakan, jika hujan deras, sampah yang berada di pinggir-pinggir jalan itu sering ikut terseret ke perkampungan warga yang berada di bawah tempat pembuangan itu. Hal itu mengganggu warga karena sampah itu membuat permukiman menjadi bau.
”Ya, kalau hujan deras, sampah bisa ikut air masuk ke kampung. Soalnya, kampung ini, kan, ada di bawah tempat pembuangan itu. Kampung kami jadi ikut bau,” kata Imam.
Maryono mengemukakan, kondisi itu yang membuat warga menutup jalan menuju tempat pembuangan karena aktivitas pembuangan sampah telah mengganggu warga sekitarnya. Senin itu, penutupan berlangsung mulai dari pukul 07.30 hingga sekitar pukul 17.00.
”Kegiatan pembuangan sampah membuat jalan menjadi becek dan beberapa titik ada yang berlubang karena muatan sampah yang besar. Keinginan kami agar jalan ini diperbaiki kebetulan dipenuhi. Jadi, kami mulai buka kembali akses jalan untuk truk sampah,” kata Maryono.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Gatot Saptadi menyatakan, dalam jangka pendek, pihaknya menyatakan, akses jalan itu akan diperbaiki sehingga warga bisa memanfaatkannya kembali. Penanganan jangka pendek yang bakal dilakukan adalah menambal jalan yang sudah berlubang.
”Jangka pendek kami akan tangani dulu sementara. Artinya, jalan yang berlubang ini agar segera ditangani sehingga bisa dilewati. Kemudian, saya sudah memerintahkan, untuk tahun 2019 ini, jalan itu akar disempurnakan,” kata Gatot.
Kepala Seksi Pemrosesan Sampah Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum Perkotaan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral DI Yogyakarta Sarjani mengatakan, setiap harinya ada sekitar 600 ton sampah yang masuk ke TPST Piyungan. Sampah yang berasal dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan sebagian Kabupaten Bantul ditampung di lahan seluas sekitar 10 hektar.
Sarjani menyatakan, warga sudah berulang kali mengeluh kepadanya tentang banyaknya sampah yang tidak tertangani. Ia menilai, tempat pembuangan itu sudah kelebihan muatan. Sementara traktor yang digunakan untuk membersihkan jalan dari sampah sudah berusia tua sehingga tidak optimal sewaktu pembersihan jalan.
Terkait dengan hal itu, Gatot menuturkan, pihaknya akan terus meningkatkan upaya pengelolaan sampah. Ia akan berkoordinasi dengan instansi terkait agar sampah di tempat itu tidak lagi menjadi masalah bagi warga yang tinggal di sekitarnya.