BARRU, KOMPAS - Jalan poros Makassar-Barru di Sulawesi Selatan, sejak Sabtu (29/12/2018), sudah bisa dilalui kendaraan. Salah satu segmen penting dari Jalan Trans-Sulawesi yang menjadi penghubung utama Sulsel dan Sulawesi Barat itu sempat terendam banjir sepanjang Jumat (28/12).
Informasi yang diperoleh dari Kabupaten Barru menyebut jalur ini akhirnya bisa dilalui setelah air perlahan surut. Sebelumnya, kendaraan harus memutar melalui Bulu Dua di Kabupaten Soppeng akibat jalan yang terendam banjir.
Hujan lebat disertai angin kencang sejak sepekan terakhir menyebabkan sejumlah wilayah kabupaten di Sulsel diterjang banjir. Barru menjadi salah satu daerah yang terparah dilanda banjir.
Hujan lebat disertai angin kencang sejak sepekan terakhir menyebabkan sejumlah wilayah kabupaten di Sulsel diterjang banjir.
Selain memutus jalan, banjir di Barru menyebabkan dua warga tewas terseret arus. Keduanya adalah ayah dan anak, yakni Muhammad (53) dan Sulfiah (14). Warga Kelurahan Balusu, Kecamatan Takkalasi, ini terseret air di sekitar tambak pada Jumat dan baru ditemukan tim search and rescue (SAR) Sabtu pagi.
Bupati Barru Suardi Saleh mengatakan, selain dua korban tewas, banjir juga menyebabkan sembilan rumah rusak dan sejumlah jembatan serta jalan putus. Sebagian rumah rusak akibat tergerus air ke laut. Lokasi banjir adalah wilayah pesisir. Saat hujan deras, air laut juga naik.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pun meninjau lokasi banjir pada Sabtu siang. Dalam kesempatan tersebut, gubernur mengatakan akan mengkaji upaya pencegahan banjir ini bersama Balai Wilayah Sungai Pompengan serta instansi terkait. Bantuan pada korban banjir juga diberikan.
"Kami akan mencari solusi agar banjir seperti ini tidak terjadi lagi. Ini tentu perlu kajian dan akan segera kami lakukan. Saya juga meminta pemerintah dan masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi hingga Januari," kata Nurdin.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulsel Siswanto mengatakan, hujan deras disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Sulsel hingga beberapa hari ke depan. "Kondisi awan memang saat ini berkonsentrasi di Selat Makassar bagian barat. Di beberapa daerah, curah hujan ekstrem cukup tinggi dengan intensitas sangat lebat," katanya.
Siswanto menambahkan, daerah yang harus diwaspadai akibat hujan ekstrem itu meliputi Kota Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Pinrang, Parepare, Soppeng, dan Sidrap. "Gelombang laut juga harus diwaspadai. Nelayan serta pihak-pihak yang melakukan aktivitas di laut untuk lebih berhati-hati," ujarnya.