Ribuan lampion yang diterbangkan warga untuk merayakan Tahun Baru 2018 di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, terlihat dalam bentuk jalur cahaya, Senin (1/1/2018) dini hari.
MAGELANG, KOMPAS — Pada malam pergantian tahun nanti, Taman Wisata Candi Borobudur tidak lagi menggelar acara selebrasi berupa pelepasan lampion. Hal ini demi mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.
”Mengikuti kebijakan pemerintah, maka tahun ini rutinitas melepas lampion di malam tahun baru kami ganti dengan acara pelepasan balon berlampu dan layang-layang,” ujar General Manager Commercial PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Emilia Eny Utari, Minggu (16/12/2018).
Emilia mengatakan, pihaknya memahami alasan pelepasan balon udara yang dianggap mengganggu dan membahayakan keselamatan penerbangan, orang, dan harta benda. Adapun balon yang akan dilepaskan pengunjung Candi Borobudur tidak akan membahayakan karena terbang rendah dan hanya dalam waktu singkat sebelum kempis saat gas habis.
Di sisi lain, balon dan layang-layang tersebut dikatakan Emilia tidak akan mengurangi kemeriahan malam pergantian tahun yang diberi tajuk ”Borobudur Night” tersebut. Untuk itu, Emiliana mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 1.500 balon dan sedikitnya enam layang-layang berukuran besar.
Balon berwarna-warni tersebut dilengkapi dengan lampu LED. Baik balon maupun layang-layang merupakan produk lokal buatan Yogyakarta. Jumlah pengunjung acara Borobudur Night ditargetkan mencapai 2.000-3.000 orang.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Sebanyak 108 pelajar berjalan sambil bermeditasi mengelilingi Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam kegiatan Laku Wayang yang merupakan bagian dari acara World Wayang Way, Minggu (25/11/2018).
Harga tiket untuk Borobudur Night adalah Rp 125.000 per orang. Sebanyak 1.500 pengunjung pertama dipastikan bisa ikut menerbangkan balon. Selain pelepasan balon, acara pergantian tahun akan dimeriahkan pula oleh pentas musik dari sejumlah grup band.
Pelepasan lampion oleh pengunjung sudah menjadi rutinitas acara Borobudur Night yang digelar di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Selama lima kali penyelenggaraannya, pelepasan lampion selalu menjadi acara utama yang menarik minat ribuan pengunjung setiap tahun.
Pelepasan lampion dimaknai sebagai upaya melepaskan cita-cita dan keinginan ke langit dengan harapan nantinya terkabul di tahun yang baru.
Meski tanpa lampion, banyak orang tetap tertarik untuk merayakan tahun baru di Candi Borobudur. Muslih, Ketua Paguyuban Kampung Homestay Ngaran II di Kecamatan Borobudur, mengatakan, saat ini 130 kamar di 30 homestay di Dusun Ngaran II sudah penuh dipesan untuk libur Natal dan tahun baru.
Sebanyak 120 tamu dari Tasikmalaya, Jawa Barat, bahkan meminta Muslih untuk sekaligus membantu membelikan tiket masuk ke Candi Borobudur pada 1 Januari 2019. ”Mereka ingin merayakan hari pertama di tahun 2019 dengan berjalan-jalan di Candi Borobudur,” ujarnya.