Bersepeda, Presiden Resmikan Listrik Warga Prasejahtera

KOMPAS/NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo bersepeda sambil mengunjungi warga Kelurahan Bantar Jati, Bogor, yang baru mendapatkan bantuan pemasangan sambungan listrik, Minggu (2/12/2018) pagi.

BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo memulai hari Minggu (2/12/2018) dengan bersepeda. Dari Istana Bogor, Presiden mengayuh sampai Kelurahan Bantar Jati, Bogor, dan menyambangi rumah-rumah warga yang baru mendapatkan sambungan listrik.

Rosminah (48), misalnya, tinggal di rumah berukuran sekitar 3 meter x 5 meter yang berlantai dua bersama dua anak, seorang menantu, dan seorang cucunya. Di RT 003 RW 013 Nomor 11 Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, ini Rosminah berpuluh tahun tak memiliki sambungan listrik dari PLN. Untuk menyalakan dua titik lampu, kulkas, dan televisi di rumahnya, Rosminah menyambungkan listrik ke rumah orangtuanya yang bersebelahan.

Dalam sebulan, Rosminah yang sehari-hari berjualan es dan cilok harus berbagi tagihan sekitar Rp 300.000 dengan orangtuanya. Namun, karena daya listrik terbatas, yakni 900 Watt, ketika akan memasak nasi menggunakan alat penanak listrik atau menyetrika, Rosminah pun harus bergantian dengan orangtuanya.

”Sekarang senang sekali ada listrik gratis. Enggak usah ganti-gantian kalau masak nasi. Bisa masak jam berapa aja. Enggak pakai njepret lagi,” kata Rosminah yang selama ini tak mendaftar penyambungan listrik baru karena takut dengan biaya mahal.

KOMPAS/NINA SUSILO

Presiden Joko Widodo memberikan sertifikat pemasangan listrik kepada pasangan Umi Haryadi dan Suparto di Kelurahan Bantar Jati, Kota Bogor. Keduanya mendapatkan bantuan sambungan listrik setelah berpuluh tahun hanya mengikut aliran listrik dari rumah kerabatnya.

Biaya pemasangan sambungan listrik baru memang berkisar Rp 900.000. Namun, program penyambungan listrik untuk warga prasejahtera hasil kerja sama PT PLN (Persero) dan BNI memberikan solusi.

Di Jawa Barat, setidaknya 200.000 rumah belum memiliki sambungan listrik. Adapun di Indonesia jumlahnya sekitar 1,2 juta.

”Target kita di Jabar sampai akhir tahun ini 100.060. Ini harus sudah sambung seperti sekarang yang kita lihat ini,” ujar Presiden Jokowi kepada wartawan. Dalam acara ini, Presiden didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basyir.

KOMPAS/NINA SUSILO

Setidaknya 1,2 juta rumah di Indonesia masih belum mendapatkan sambungan listrik dari PLN. Di Jawa Barat masih sekitar 200.000 keluarga yang belum mendapatkan sambungan listrik. Tahun 2018 ini, 106.000 keluarga akan mendapat bantuan pemasangan listrik.

Saat ini, sudah tersambung listrik untuk 60.000 rumah. Penyambungan ini, tambah Presiden, dilakukan dengan bersinergi dengan BUMN-BUMN yang ada. Ke depan, semua rumah di Indonesia diharapkan bisa mendapatkan sambungan listrik.