Penumpang Bertambah, Halte Transjakarta Perlu Toilet yang Memadai
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Fasilitas toilet di halte transjakarta belum memadai. Hanya beberapa halte yang sudah dilengkapi dengan toilet, meski minim perawatan.
Seperti smart toilet yang ada di Halte Monas. Toilet tersebut memiliki tingkat keamanan yang baik. Saat hendak masuk, kartu uang bank di pindai pada bagian layar kecil di sisi pintu. Pintu juga secara otomatis terkunci saat ditutup. Layar kecil tersebut juga akan menampilkan informasi ada tidaknya orang di dalam toilet.
Secara keseluruhan, toilet membantu kebutuhan penumpang di halte untuk buang air besar atau kecil. Dalam satu ruangan toilet terdapat dua tempat saluran buang air kecil untuk perempuan dan laki-laki. Didukung juga tempat cuci tangan.
Kebersihan smart toilet tersebut cukup baik, meski sabun dan tisu seringkali tidak tersedia. Ugi Susniati (49), pengguna bus transjakarta sejak sekitar tahun 2004, mengutarakan bahwa fasilitas toilet yang memadai penting untuk ditambahkan pada beberapa halte-halte transjakarta yang ramai penumpang.
"Halte transit terutama karena pasti penumpang kebanyakan akan menunggu lama untuk transit," kata Ugi, Rabu (28/11/2018).
Menurut penuturan Ugi, saat penumpang yang ingin menggunakan toilet banyak, sedangkan toiletnya terbatas, maka antrean akan lama. Hal ini terbukti pada toilet Halte Monas yang tidak pernah kosong lebih dari tiga menit. Di tambah, untuk toilet di halte monas beberapa kali airnya habis. Hal itu, karena saluran air yang digunakan bukan dari PAM.
"Pernah kehabisan air saat hendak wudu dan ke toilet. Mungkin itu yang perlu diperbaiki," imbuhnya.
Minimnya ketersediaan toilet di fasilitas umum, juga akan menambah daftar buruk akses sanitasi. Layanan publik ini semestinya tidak boleh dilupakan karena menyangkut kebutuhan orang banyak.
Banyak penumpang kesulitan mencari toilet saat dalam perjalanan. Hal itu membuat sebagian besar orang menahan hingga di tempat tujuan, atau bahkan berpindah bus untuk mencari rute yang melewati toilet terdekat. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Nunung masulah (24).
"Bingung dan muter-muter dulu untuk nanya toilet, nanya dulu ke petugasnya. Pernah saking kebeletnya, beralih rute bus agar sampe ke halte yang ada toiletnya," ujarnya saat ditemui dalam halte Monas hendak menuju Blok M.
Saat itu, Nunung hendak menuju daerah Blok M dari Halte Ragunan. Halte yang dilewati rute bus yang ia naiki tidak ada toilet. Akhirnya, ia naik bus ke arah Kuningan untuk mencari halte yang ada toilet. Dilanjutkan bus rute Manggarai-Blok M.
Namun, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah perawatan toilet. Keluhan yang diungkapkan penumpang selain jumlah ketersediaan toilet di halte-halte transjakarta adalah perawatan dan pelengkap.
Pelengkap dalam hal ini seperti sabun cair, tisu, dan kamper. Tambahan kamper atau pewangi bisa untuk meminimalisasi bau pesing karena pengguna ada bersih dan ada yang tidak. Serta perlunya perawatan sehingga toilet bisa berfungsi dengan baik dan nyaman.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nofriandi (25), usai menggunakan toilet di Halte Harmoni.
"Keran dari wastafelnya gak berfungsi, sabun tidak ada. Tegel lantainya juga sudah usang," katanya.
Sementara, untuk air sudah mencukupi dan secara keseluruhan toilet berfungsi dengan baik perlu ditambahkan beberapa barang pelengkap.