HRW Desak Pemeriksaan terhadap Pangeran Mohammed bin Salman
Oleh
Kris Mada
·2 menit baca
BUENOS AIRES, SELASA — Lembaga pemantau hak asasi manusia Human Rights Watch meminta Argentina memeriksa Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Argentina didorong menggunakan konstitusinya untuk menggelar pemeriksaan itu.
Permintaan tersebut disampaikan seiring kepastian Pangeran Mohammed, yang populer dengan sapaan inisial namanya, MBS, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Buenos Aires, akhir pekan ini. Human Rights Watch (HRW) sudah menyampaikan permintaan penyelidikan itu kepada hakim federal Argentina, Ariel Lijo.
Pokok materi pemeriksaan yang diajukan adalah dugaan keterlibatan Pangeran Mohammed pada kasus pembunuhan jurnalis senior Jamal Khashoggi dan invasi Arab Saudi di Yaman.
”Kami menyampaikan hal ini kepada kejaksaan Argentina dengan harapan mereka akan memeriksa keterlibatan dan tanggung jawab MBS pada kemungkinan adanya kejahatan perang di Yaman, termasuk penyiksaan warga sipil, juga (kasus pembunuhan) Jamal Khashoggi,” kata Direktur Bagian Timur Tengah dan Afrika Utara HRW Sarah Leah Whitson.
Dalam konstitusi Argentina, negara itu dimungkinkan menyelidiki dugaan kejahatan perang dan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional terhadap siapa pun. Lokasi pelanggaran bisa di mana pun.
Meskipun demikian, belum ada pernyataan resmi Argentina atas permintaan HRW tersebut. Sumber di Mahkamah Agung Argentina menyebut permintaan itu mungkin tidak akan ditindaklanjuti.
Sejumlah pihak menyebut ada bukti MBS memerintahkan pembungkaman terhadap Khashoggi. Bahkan, Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA) disebut mempunyai laporan dan rekaman telepon terkait dengan hal itu.
Argentina, selaku tuan rumah KTT G-20, didorong menggunakan konstitusinya untuk menggelar pemeriksaan terhadap Pangeran Mohammed bin Salman.
Pangeran Mohammed juga dinyatakan bertanggung jawab, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi, pada invasi Arab Saudi di Yaman. Sejak 2015, Arab Saudi bersama sejumlah negara Arab menyerbu Yaman dengan alasan membantu pemerintah sah dalam menghadapi pemberontak Houthi.
Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dijadwalkan memberikan penjelasan kepada Senat. Fokus penjelasan adalah hubungan AS dan Arab Saudi. Senator John Cornyn mengatakan, penjelasan dijadwalkan pada Rabu (28/11/2018).
Senat mungkin akan menggelar pemungutan suara atas resolusi terkait dengan Yaman. Resolusi tersebut diusulkan senator Partai Demokrat, Bernie Sanders. Lewat resolusi itu, Senat ingin seluruh dukungan AS kepada Saudi dalam perang Yaman diakhiri.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri pada Senat AS Bob Corker sudah meminta Pompeo, Mattis, dan Direktur CIA Gina Haspel menjelaskan masalah Arab Saudi kepada Senat. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada kepastian kapan Haspel akan dipanggil.